@phdthesis{digilib4766, month = {August}, title = {PEMBINAAN NILAI AGAMA ISLAM BERDASARKAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK (STUDI KASUS DI TAMAN ASUH ANAK TERPADU INSAN MULIA YOGYAKARTA) }, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { TITI QUROTIN - NIM. 96413215}, year = {2010}, note = {Pembimbing: Dra. Hj. Siti Barirotun}, keywords = {pembinaan nilai agama Islam, perkembangan emosi anak}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4766/}, abstract = {Menurut Glock dan Stark bahwa ada lima dimensi keberagamaan yaitu dimensi keyakinan (ideologis), peribadatan atau praktek agama (ritualistic), penghayatan (eksperiansial), pengalaman (konsekuensional), pengetahuan agama (intelektual). Menurut Jamaluddin Ancok dan Fuat Nashori Suroso berpendapat bahwa untuk memahami Islam dan umat Islam, konsep yang tepat adalah konsep yang mampu memahami adanya beragam dimensi dalam Islam. Dan keduanya menganggap bahwa rumusan Glock dan Strak mempunyai kesesuaian dalam Islam, walaupun tak sepenuhnya sama, dimensi keyakinan dapat disejajarkan dengan akidah, praktik agama dengan peribadatan atau syariah dan pengamalan disejajarkan dengan akhlak. Dalam penelitian ini jumlah populasinya sebanyak 38 responden, dan dalam pengumpulan data melalui metode angket, metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Metode analisa data yang digunakan adalah metode analisa kuantitatif dengan menggunakan rumus statistic sederhana dan sebagai pelengkap, metode pembahasannya menggunakan pola pikir induktif, dan deduktif. Metode yang digunakan oleh para guru di Taman Asuh Anak Terpadu Insan Mulia Yogyakarta merupakan metode yang dianggap sesuai dengan perkembangan emosi anak. Nilai-nilai agama Islam yang dibina dan dikembangkan meliputi nilai akidah/keimanan, nilai akhlak, dan nilai ibadah. Dalam pemberian materi memilih metode yang sesuai dengan materi itu sendiri dengan memperhatikan tingkat perkembangan anak terutama perkembangan emosinya sehingga terjadi kesesuaian antara materi dan metode yang diberikan. Evaluasi hasil belajar yang dilakukan dengan memilih bintang dengan criteria anra lain keimanan dan ketaqwaan, bahasa, daya piker, ketrampilan, jasmani. Pemilihan bintang dilakukan tiap hari melalui perilaku anak dalam keseharian di lingkungan sekolah termasuk ekspresi emosi anak dalam setiap aktivitas belajar dan bermain. div } }