TY - THES N1 - Pembimbing Drs. Ahmad Arifi, M.Ag s ID - digilib47748 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47748/ A1 - Khoirul Asiah, NIM. 00470520 Y1 - 2005/// N2 - Kaum perempuan seringkali kurang mendapatkan kesempatan yang cukup untuk berkiprah dalam kehidupan sosial bila dibandingkan dengan laki­laki. Hal ini terjadi karena masih lekatnya ketidakadilan gender dalam masyarakat yang menjelma dalam marginalisasi atau proses pemiskinan ekonomi, subordinasi atau anggapan yang bersifat menyepelekan kepada perempuan, bahkan kekerasan (violence) termasuk dalam bekerja atau justru beban kerja yang lebih panjang atau lebih banyak (double baurden). Problematika di atas memunculkan gerakan feminisme yang telah berkubang menjadi banyak aliran dan spirit dari feminisme adalah satu yaitu tidak adanya ketidakadilan, proses penindasan dan eksploitasi. Meskipun pada proses berikutnya terjadi perbedaan paham mengenai apa, mengapa, dan bagaimana penindasan dan eksploitasi itu terjadi, namun sesungguhnya ada kesamaan paham bahwa hakekat perjuangan perempuan adalah demi egality, dinity, dan liberty atau kebebasan untuk mengontrol kehidupan. Akan tetapi sampai saat ini hampir seluruh gerakan feminisme menemui jalan buntu, bahkan mengalami kontraproduktif dari semangat awal. Seperti apa yang terjadi pada kalangan feminisme Liberal yang temyata menjebak perempuan keruang eksploitasi yang lebih lanjut. Kalangan feminisme Marx.is yang mereduksi seorang perempuan hingga perempuan semata-mata dipandang sebagai bagian dari kekuatan produksi, dan feminisme feminisme Marx.is pun mengalami hal yang sama dengan kalangan feminisme Liberal. Dilain pihak pendidikan tidak terkecuali pendidikan Islam masih dianggap kurang memadai dalam menjawab problematika perempuan. Pendidikan sebagai bagian dari sistem masyarakat justru menjadi pelanggeng proses dehumanisasi tersebut. Untuk membenahi ketidakseimbangan relasi diatas, sebenamya ruang pendidikan mempunyai peran yang signifikan, karena dari sanalah konstruksi kesadaran masyarakat dibangun. Mengingat bahwa pendidikan adalah ilmu normative produktif, maka fungsi pendidikan adalah menumbuhkan kembangkan subjek didik ketingkat normatif produktif yang lebih baik, dengan jalan yang baik, serta dalam konteks yang positif Untuk sebuah visi diatas formulasi paradigma pendidikan yang tepat sangat dibutuhkan dalam proses membenahi sistem sosial yang timpang, termasuk ketimpangan dalam relasi gender. Formulasi ini selain harus didukung oleh ketajaman analitik, ia juga harus disandarkan pada realitas. Agar supaya nilai-nilai pendidikan tidak terjebak kedalam absurditas nilai dan moral. Dalam ontologi pendidikan Islam pembentukan insan kamil menjadi prioritas utama. Prioritas ini merupakan sebuah prioritas yang sangat tepat. Namun yang penting untuk diperhatikan adalah pemaknaan kita atas insan kamil serta proses membentuk peserta didik yang insan kamil. Makna insan kamil sebagai insan yang mempunyai kesadaran dan tanggung jawab sosial yang dibawah kesadarannya atas Tuhan, seringkali direduksi sedemikian rupa. Kesadaran ketuhanan tidak jarang divis-aviskan dengan kesadaran sosial yang pada akhimya hanya melahirkan sebuahphobia. Agar supaya umat mampu keluar dari kesadaran buta dalam beragama dan bermasyarakat, kesadaran ketuhanan harus disinergikan dengan kesadaran sosial. Keseimbangan sosial harus dijadikan standar tingkat kesadaran ketuhanan dalam masyarakat. Inilah paradigma monisme multifaset yang kami tawarkan untuk melahirkan generasi yang insan kamil melalui medan strategis pendidikan. Dalam konteks pendidikan untuk perempuan, kaum hawa sebagai makhluk yang dimata Tuhan mempunyai posisi sejajar dengan laki-laki, tentunya mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dengan laki-laki untuk mengasah potensi dirinya. Perempun yang insan kamil adalah perempuan yang mempunyai tingkat keimanan yang tinggi dan tingkat kecerdasan dan tanggung jawab sosial yang tinggi. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Paradigma Feminisme KW - Pendidikan Islam KW - Reformasi Paradigma Pendidikan KW - Untuk Perempuan M1 - skripsi TI - PARADIGMA FEMINISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM : REFORMASI PARADIGMA PENDIDIKAN UNTUK PEREMPUAN AV - restricted EP - 152 ER -