%A HADIANSYAH YUDISTIRA - NIM. 98532796 %O Pembimbing: 1. Drs. Muzairi, M.A. 2. Ahmad Rafiq, S.Ag. %T HERMENEUTIKA ALQURAN TENTANG PLURALISME AGAMA %X Lahirnya gagasan hermeneutika al Qur'an tentang pluralisme agama yang ditawarkan Farid Esack tidak bisa dilepaskan dari adanya beberapa factor, carut marutnya kondisi social politik Afrika Selatan, makin urutnya peran agama sebagai elemen organic pembebasan dalam konteks kehidupan umat beragama dan adanya gejala stagnasi wacana pemikiran Islam. Dalam konteks ini gagasan pluralism Farid esack merupakan respon kritis terhadap kondisi makro Afrika Selatan yang tengah menghadapi berbagai persoalan soial,politik,ekonomi, budaya dan agama. Dalam konteks penindasan Afrika Selatan, kehadiran wacana hermeneutika al Qur'an tentang pluralisme agama selain memilik pengaruh dalam kancah pemikiran Islam Afrika Selatan juga mempunyai peran yang sangat signifikan dalam konteks kehidupan social dan politik. Gagasan pluralism Esack dapa dilihat dari dua sisi, pertama : sebagai bentuk kritik atas nalar keagamaan umat Islam, khususnya yang cenderung stagnan, komunal, eksklusif dan khauvinistik. Kedua : sebagai alat ideologis berbentuk model praksis penafsiran untuk merangkul kaum tertindas dari segenap lapisan dan golongan yang tujuan utamanya adalah untuk menentang segala bentuk penindasan yang diterapkan apartheid dalam bidang social, politik dan ekonomi. Pada akhirnya upaya untuk menjembatani antara persoalan teologis dan praksis politik mengantarkan Faris Esack untuk memilih konteks Afrika Selatan (empiris) sebagai pijakan utama dalam melakukan pembacaan hermeneutis tentang pluralisme agama ini, yakni dengan lebih mengedepankan aspek humanitas dan keadilan di atas argument-argumen lainnya. %K Hermeneutika , Pluralisme %D 2010 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib4783