%0 Thesis %9 Skripsi %A ANIK HAMLUL ARDHIANA - NIM.97512426, %B Fakultas Ushuluddin %D 2010 %F digilib:4789 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Karl Raimund Popper , falsifikasi %T KRITIK ATAS FALSIFIKASI KARL RAIMUND POPPER %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4789/ %X Bagi Popper pengetahuan merupakan cenjechral dan setiap pernyataan ilmiah mesti selalu bersifat tentatife. Maka, masalah validitas pengetahuan kita tidak ditentukan secara pasti oleh sumber pokok yang tidak tergoyahkan, melainkan oleh pengujian empiric yang semakin keras dengan mengadakan falsifikasi terhadapnya. Tesis utama rasionalisme kritis adalah belajar dari kesalahan-kesalahan. Tesis ini menjadi dasar inspirasi bagi metode trial and error. Fayerabend, sebagai salah seorang yang sangat dekat dengan Popper melihat kelemahan Popper pada pengetahuan yang kompleks dari sebuah realitas. Menurut Fayerabend teori-teori baru tergantung pada bakat alam dan keadaan lain secara kebetulan. Penerapan hukum-hukum metodologi secara ketat hanya akan mematikan kreatifitas manusia dalam mengembangkan ilmu seperti yang diusulkannya dengan epistemologi anarkisme, ia berharap pengetahuan manusia akan lebih maju dengan metode ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui secara jelas dan menyeluruh apa yang dimaksud falsafati menurut Popper; mengetahui kritik yang diajukan terhadap falsifikasi Popper. Dalam penulisan penelitian atas kritik Falsafati Popper metode yang digunakan dilihat dari dua sisi yaitu metode pendekatan (histories-filosofis) dan metode penelitian. Sedangkan dalam mengambil kesimpulan, penulis menggunakan metode deduksi-induksi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, falsafati Popper merupakan epistemology alternative dalam melihat perkembangan pengetahuan manusia, walaupun disadari segi kekurangan dan kelemahannya, disitulah posisi epistemologi Popper. Kita tidak bisa mengatakan metode mana yang benar, karena pengetahuan selamanya akan berkembang bersama dengan perkembangan pengetahuan manusia. Hal yang perlu dipertanyakan pada fasibilisme Popper adalah : falsifikasi dalam pengujian, penolakan induksi dan prioritas yang diberikan kepada teori dan bukannya kepada data, Popper tidak membedakan dua jenis kerja ilmiah normal dan kerja ilmiah revolusioner, setiap teori dengan sendirinya mengandung sifat kebal (immun) terhadap falsifikasi. %Z Pembimbing: 1. Drs.H. Muzairi, M.A. 2. Alim Ruswantoro, S.Ag., M. Ag.