%0 Thesis %9 Masters %A Muhammad Iqbal Rahman, NIM.: 16205010082 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2020 %F digilib:47983 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Nasionalisme; patriotisme; auhentic identity; politik identitas %P 145 %T AUTHENTIC IDENTITY AND POLITICAL DIGNITY SEBAGAI KONSEP MANAJEMEN MULTI-IDENTITAS DI INDONESIA (STUDI KRITIS ATAS PEMIKIRAN AHMAD SYAFII MAARIF DITINJAU DARI TEORI FRANCIS FUKOYAMA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47983/ %X Penelitian ini berlatar belakang dari perbedaan yang dapat menjadi konflik ketika perbedaan itu memasuki ruang yang tidak dikelola dengan baik. Berbicara tentang identitas secara langsung berbicara mengenai marwah (dignity), dan berbicara tentang marwah secara langung berbicara mengenai hak-hak yang hendak dipenuhi. Hak-hak yang hendak dipenuhi itu bersifat personal, yakni seandainya tidak terpenuhi cenderung mengundang tindakan banal dan inkonstitusional. Identitas yang tidak tertunaikan marwahnya terang dapat menimbulkan konflik pada skala masif. Tokoh yang dijadikan objek penelitian ini adalah Ahmad Syafii Maarif. Syafii Maarif merupakan salah satu tokoh yang menggagas pentingnya pengelolaan multiidentitas yang baik. Tulisan-gagasan Syafii Maarif mengenai problem ini telah banyak membawa orang untuk kembali merenungi makna Islam yang sesungguhnya, tidak terkecuali di Indonesia, tempat Syafii Maarif lahir dan tinggal. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana konsep dan akar konflik multiidentitas di Indonesia dalam pikiran Ahmad Syafii Maarif? (2) Bagaimana dialektika antara authentic identity dan political dignity dalam konteks multi-identitas? Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian studi pustaka (library research). Pisau bedah yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dignity dari Francis Fukoyama. Manusia, menurut Fukoyama,sangat membutuhkan pengakuan (thymos), keinginan untuk diakui dalam dan luar sebagai pribadi bermoral (inside and outside), dan kesetaraan berpendapat di hadapan orang lain (dignity expansion). Ketiga aspek itulah yang penulis gunakan untuk membaca akar konflik berikut pengelolaan multiidentitas dalam pemikiran Syafii Maarif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Konsepsi multi-identitas menurut Syafii Maarif terletak di Pancasila dengan Islam sebagai acuan moralnya. Ego dan sifat keakuan harus ditundukkan terlebih dahulu demi menjaga harmoni ruang bersama, sebab dua aspek itulah akar dari segala konflik identitas. (2) Syafii Maarif begitu gencar mendengungkan authentic identity dibanding political dignity sebab sekelompok identitas yang berwatak agresif, banal, bahkan barbarian, sekaligus menjadi alasan mengapa Syafii Maarif tidak menjadikan political dignity sebagai entitas terdalam dari sebuah konflik. Pendidikan tidak diragukan lagi merupakan aspek yang sangat menentukan. Sudah seyogyanya jika peserta didik sejak kecil diajarkan untuk hidup berdampingan di tengah masyarakat plural. %Z Pembimbing : Dr. Munawar Ahmad S.S. M.Si.