%A NIM.: 17205010059 M. Dani Habibi %O Pembimbing : Prof. Dr. KH. Abdul Mustaqim, M.Ag. %T EPISTEMOLOGI TAFSIR JAWA (TELAAH PEMIKIRAN MOHAMMAD ADNAN DAN BAKRI SYAHID ) %X Penelitian ini membahas tentang epistemologi tafsir Jawa telaah pemikiran Mohammad Adnan dan Bakri Syahid dalam Tafsir Al-Quran Suci Basa Jawi dan Al- Huda Tafsir Quran Basa Jawi. Kedua kitab tersebut adalah salah satu kitab tafsir yang muncul di era abad ke- 20. Meskipun kedua kitab menggunakan bahasa Jawa, namun dalam segi penyajian, gestur bahasa dan konten yang mendominasi dalam tafsirpun juga berbeda. Namun disatusisi, kedua kitab tafsir tersebut termasuk dalam kitab tafsir yang bercorak tafsir fikih yang lahir pada abad ke- 20. Peneliti memulai penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan epistemologi tafsir. Dalam kajian epistemologi, peroses pencarian pengetahuan berfokus pada tiga aspek yaitu, sumber pengetahuan, validitas kebenaran dan implikasi dari kebenaran pengetahuan. Begitupun juga dalam epistemologi tafsir yang mencakup tiga fokus kajian yaitu: pertama, pencarian sumber pengetahuan seorang mufasir dan sumber rujukan dalam penulisan kitab, kedua mencari validitas kebenaran dalam penafsiran, dan ketiga implikasi atau dampak dari sebuah interpretasi. Tiga aspek tersebutlah yang akan penulis gunakan dalam membangun kerangka teoritis dalam penelitian ini. Di dalam Tafsir Al-Quran Suci Basa Jawi dan Al- Huda Tafsir Quran Basa Jawi mempunyai perbedaan. Perbedaan yang pertama terletak pada penyajian kitab tafsir, kedua cara corak tafsir dan ketiga metode yang digunakan dalam penulisan tafsir. Corak kedua tafsir tersebut sama-sama bercorak tafsir fikih. Jika Mohammad Adnan banyak menafsirkan ayat-ayat tentang hukum keluarga, namun berbeda jika Bakri Syahid yang lebih menafsirkan fikih sosial. Selain menafsirkan ayat-ayat fikih, di dalam kedua tafsir tersebut juga terdapat penjelasan tentang tasawuf dan Memayu Hayunig Bawana. Kedua kitab tafsir yang menggunakan bahasa Jawa. Bahasa yang sering sekali digunakan untuk komunikasi oleh masyarakat Jawa. Kedua, dalam kedua kitab tersebut terdapat konsep kebatinan Jawa ( tasawuf ), yang mengacu pada ajaran leluhur. Seperti konsep bersyukur dan zuhud. Ketiga konsep Memayu Hayunig Bawana ( Cinta Tanah Air ). Dalam konsep ini, peneliti menemukan dua perbedaan pertama konsep Memayu Hayunig Bawana yang ditawarkan oleh Mohaammad Adnan dalam tafsirnya menurut penulis merujuk pada budaya leluhur Jawa yang selalu menjaga persatuan, keselamatan dan kesatuan dalam membangun bangsa. Namun jika dalam kitab tafair al-Huda, Bakri Syahid dengan terus terang yang dinamakan dengan Memayu Hayunig Bawana adalah mencintai Negara Kesatuan Rebliblik Indonesia. %K pendidikan pesantren; kitab tafsir; mufassir; tafsir jawa %D 2019 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib47992