%A NIM. 1520510070 Hanafi Akbar, S.Hum. %O Pembimbing : Dr. Fatimah Husein, M.A., Ph.D %T EPISTEMOLOGI TEOLOGI KERUKUNAN DJOHAN EFFENDI %X Teologi adalah tema yang tidak pernah habis dan dinamis untuk dibahas manusia yang menurut Glorian L. Schaab, adalah pembicaraan yang melibatkan pertanyaan filosofis sepanjang sejarah manusia dalam mempersepsikan Tuhan. Sebagai sebuah keyakinan, teologi merujuk pada sebuah dimensi sakral-transdental yang bersifat mutlak dan universal. Namun secara metodologis teologi tidak lagi berbicara tentang Tuhan semata sebagai objek formalnya, melainkan dibicarakan dalam konteks yang mengacu pada proses-proses penempuhan yang di dasarkan pada sebuah analisis, pendekatan, dan konsep filosofis. Di sini, kemudian teologi muncul sebagai seperangkat doktrin yang mengisyaratkan kepedulian terhadap persoalan-persoalan laten yang terjadi pada tataran manusia. Ia sebagai counter atas social change dan cultural change seperti ketidakadilan, kemiskinan, penindasan, dan segenap sisi kemanusiaan lainnya. Dalam konteks pemikiran Islam di Indonesia, di tahun 1970-2002-an, yang mana isu truth claim, fanatisme keagamaan, formalisme, simbolisme dan radikalisme yang marak berkembang, selanjutnya tema-tema teologi yang dielaborasi dengan tema politik yang ditafsirkan ulang dan dikontekstualisasikan dalam merespon masalah-masalah kemanusiaan (keumatan). Teologi kerukunan yang menjadi tawaran dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan komprehensif yang mampu mendialogan berbagai teologi yang ada dengan pendekatan keilmuan yang modern. Teologi kerukunan adalah sebuah kerangka harmonisasi konsep teologis yang plural—wadah adaptasi atas doktrin semua agama dalam mengambil kebijakan nilai dan etos antaragama. Ia sebagai cara pandang berteologi yang tidak menunggalkan satu kebenaran teologi (memonopoli kebenaran dan keselamatan), melainkan toleran (rukun) dan tetap menghargai adanya kebenaran dalam agama lain. Penelitian ini selain menelusuri struktur epistemologi teologi kerukunan dalam pemikiran Djohan Effendi yang melakukan rekonstruksi atas teologi Islam, penelitian ini bertujuan untuk menggali kembali relevansi teologi kerukunan dalam konteks perkembangan teologi di Indonesia dan pemikiran Djohan Effendi. Dengan metode epistemologi umum, penelitian ini menunjukkan kontribusi filosofis teologi kerukunan Djohan Effendi bagi diskursus ketuhanan dan teologi pada umumnya. %K struktur fundamental; diskursus kerukunan; puasa %D 2019 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib48010