%A NIM.: 1520511012 KMS. M. Intizham
%O Pembimbing : Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag.
%T QIRA’AH I’JAZIYYAH ’AN AL-QUR’AN
PERSPEKTIF ABDULAH DARRAZ
%X Penelitian ini berangkat dari kajian yang melihat wacana
i’jaz al-Qur’an tidak melulu berbicara tentang persoalan
keunggulan dan ketertandingan (al-mu'aradah), tantangan (attaḥaddl),
ketidakmampuan menjawab tantangan (tark almu’
āraḍah) dan kelemahan (al-‘ajz) yang bermuara pada
superiroritas, sakralitas dan doktrin-doktrin teologis lainnya
tentang Alquran. Akan tetapi, masuk ke dalam ranah studi tafsir.
Abdullah Darraz, melalui karyanya: an-Naba’ al-‘Azim: Nazarat
Jadidah fi al-Qur’an, adalah salah satu tokoh yang mampu
membawa wacana i’jaz ke dalam ranah penafsiran Al-Qur’an. Ia
menawarkan “cara baca” terhadap Al-Qur’an yang berpijak pada
domain kei’jazannya (qira'ah i’jaziyyah ’an al-Qur`an).
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah
tentang bagaimana konstruksi qira’ah i’jaziyyah Muhammad
Abdullah Darraz yang tertuang pada karyanya, an-Naba’ al-
‘Azim dalam bingkai wacana tafsir, yang meliputi asumsi atau
pra-anggapannya tentang Al-Qur’an dan metode pembacaan
i’jazi (qira’ah i’jaziyyah) yang dirumuskannya dalam konteks
interpretasi Al-Qur’an.
Melalui elaborasi dan analisis terhadap karya Darraz,
penelitian ini menyimpulkan bahwa konstruksi qira’ah i’jaziyyah
Darraz dibangun di atas asumsi dasar tentang Al-Qur’an sebagai
kalam mu’jiz ‘ajib yang berpijak pada tiga hal, yaitu: (1)
sumbernya: min ‘indillah lafzan wa ma’nan , (2) bahasa dan
kebahasaannya, serta (3) wacana yang dibangun olehnya.
Adapun metode pembacaan i’jazi (qira’ah i’jaziyyah)
yang dirumuskan Darraz bertumpu pada prinsip (1) koherensi
dan intertekstualitas Alquran, serta (2) analisis stilistika Al-
Qur’an yang terdiri dari analisis fonologi, preferensi kata dan
kalimat serta deviasi. Kedua prinsip tersebut tidak lepas dari
anggapan dasarnya tentang Alquran yang ia ibaratkan seperti
intan intan yang setiap sudutnya memancarkan cahaya yang
berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut yang lain,
dan tidak mustahil bila Anda mempersilakan orang lain
memandangnya, maka ia akan melihat lebih banyak dari apa yang Anda lihat, serta “menguntai bagian-bagian serta unsur unsurnya
hingga membentuk seperti satu mata cincin yang tidak
terlihat namun konsisten, indah, teratur, dan saling berkaitan.
%K profil intelektual; koherensi al-Quran; mu'jizah; darras
%D 2019
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%L digilib48014