eprintid: 48016 rev_number: 13 eprint_status: archive userid: 13116 dir: disk0/00/04/80/16 datestamp: 2022-01-12 01:44:50 lastmod: 2022-01-12 01:44:50 status_changed: 2022-01-12 01:44:50 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Siti Fatimah, NIM.: 1620510010 title: PERAN HABIB HASAN BIN THOHA (KRT. SUMODININGRAT) DALAM MELESTARIKAN TRADISI ISLAM DI KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT PADA MASA SULTAN HAMENGKU BUWONO II, 1792-1819 M ispublished: pub subjects: bud_aga subjects: isl_tradi divisions: sej_kebis full_text_status: restricted keywords: tradisi islam; inkulturasi nilai islam; tradisi grebek; Selawat Jawan note: Pembimbing : Jazilus Sakhok, Ph.D abstract: Tesis ini mengkaji tentang Peran Habib Hasan bin Thoha (KRT. Sumodingrat) dalam melestarikan tradisi Islam di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa Sultan Hamengku Buwono II 1792-1819 M. Hal ini dilatarbelakangi adanya gangguan politik dari pihak kolonial Belanda maupun Inggris, yang menjajah Pulau Jawa terutama di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pihak kolonial ingin mengubah tradisi yang ada di keraton seperti saat jamuan upacara grebeg dengan mempersembahkan anggur, sirih, pinang kepada sultan. Pada saat tradisi grebeg berlangsung, prajurit-prajurit kerajaan harus mengenakan pakaian kebesaran kerajaan Jawa. Hal tersebut dilakukan karena pihak kolonial ingin menggantikan pakaian adat keraton menjadi pakaian khas Eropa. Pada saat itulah muncul tokoh dari kalangan sayyid bernama Habib Hasan bin Thohaa yang berusaha untuk menjaga tradisi Islam di keraton. Habib Hasan merupakan menantu dari Sultan Hamengku Buwono II dan menjadi kepala prajurit pengawal keraton yang berjuang melawan pihak kolonial. Ia mendapatkan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Sumodiningrat, setelah menikah dengan puteri sulung sultan yaitu Bendoro Mas Ayu Rantam Sari. Penelitian ini bersifat kualitatif yang bersifat deskriptif analitis, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi pustaka (library research) dan studi lapangan (field research). Penelitian ini merupakan kajian sejarah dengan menggunakan pendekatan budaya. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori inkulturasi, yaitu proses untuk memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam budaya Jawa yang melibatkan suatu kelompok masyarakat maupun individu, yang masuk ke dalam proses sosisalisasi, asimilasi dan integrasi. Hasil penelitian tesis ini menunjukkan bahwa Habib Hasan telah melestarikan tradisi Islam di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, baik dalam bidang agama maupun budaya. Inkulturasi dalam bidang agama yang dilakukan oleh Habib Hasan di antaranya menanamkan nilai-nilai keislaman di keraton, pembangunan masjid dan pesantren. Masyarakat menjadi lebih mengenal Islam melalui ajaran syariat maupun tarekat. Pengaruh Habib Hasan dalam hal budaya yaitu berusaha menjaga dan melestarikan budaya lokal agar tidak dihilangkan oleh pihak kolonial. Hal lain dari kajian tesis ini adalah peran Habib Hasan di Keraton Yogyakarta untuk melestarikan budaya lokal, seperti: melestarikan grebeg maulid, melestarikan dan menyempurnakan Salawat Jawa Tasbih Hadiningrat, menggunakan Perang Capit Urang sebagai strategi perang, dan juga pengembangan cerita wayang orang menjadi cerita Jayapusaka, sehingga menjadikan masyarakat lebih mengenal rasa nasionalisme lewat kisah pewayangan. date: 2019-05-25 date_type: published pages: 124 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: PASCASARJANA thesis_type: masters thesis_name: other citation: Siti Fatimah, NIM.: 1620510010 (2019) PERAN HABIB HASAN BIN THOHA (KRT. SUMODININGRAT) DALAM MELESTARIKAN TRADISI ISLAM DI KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT PADA MASA SULTAN HAMENGKU BUWONO II, 1792-1819 M. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48016/1/1620510010%20BAB%20II%20-%20III-%20IV.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48016/2/1620510010_BAB%20I-BAB%20V-DAFTAR%20PUSTAKA.pdf