%0 Thesis %9 Masters %A Nuzula Ilhami, NIM.: 17205010019 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2019 %F digilib:48039 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K perkawinan; historitas; taaruf; Rumah Ta'aruf Qu %P 136 %T KOMUNITAS RUMAH TA’ARUF QU SLEMAN YOGYAKARTA DAN RESEPSI TERHADAP MAKNA TA’ARUF (Kajian Living Qur’an) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48039/ %X Ta’aruf sebagai sebuah ajaran dan konsep al-Qur’an telah mengalami pergeseran makna, yang semula sebagai wadah saling mengenal dalam rangka memberikan persamaan manusia dihadapan Tuhannya menjadi formula bagi laki-laki mengenal perempuan sebelum perkawinan. Dalil tentang ta’aruf umumnya diidentikkan dengan Q.S. al-Hujarat ayat 13 tentang anjuran saling mengenal antar umat manusia. Term ta’aruf merupakan landasan etis tentang bagaimana manusia bisa saling mengenal dan saling berinteraksi satu sama lain dalam wadah umat manusia tanpa sekat diskriminasi dan subordinasi satu kelompok dengan kelompok lainnya. Perkembangan selanjutnya beberapa kalangan aktivis gerakan Islam dan dakwah menjadikan istilah-istilah ta’aruf sebagai istilah yang berarti proses perkenalan dalam Islam yang berhubungan dengan masalah perkawinan. Dalam hal ini, resespsi ayat ta’aruf tidak bisa diambil dari satu case ayat seperti Q.S. al-Hujarāt ayat 13 saja. Sebagai contoh dilakukan Rumah Ta’aruf Qu yang menempatkan Q.S. al-Isra’ ayat 32 pada posisi ‘khusus’ dalam menginterpretasikan konsep sebab-akibat dalam melahirkan ide ta’aruf dalam perkawinan. Berangkat dari latar di atas penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang ta’aruf guna menelaah bagaimana ruang-ruang yang mengilhami munculnya gagasan Komunitas Rumah Ta’aruf Qu, serta gagasan yang digunakan dalam meresepsi al-Qur’an terkait dengan makna dan aktivitas ta’aruf. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan menggunakan teori Resepsi Eksegesis. Penulis mengorientasikan penelitian di komunitas Rumah Ta’aruf Qu Yogyakarta dengan model resepsi eksegesis. Teori tersebut menjadi pisau analisis untuk mengungkap dengan cara menelusuri pemaknaan dan proses ta’aruf menurut komunitas tersebut. Sedangkan pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan wawancara dan observasi melalui pengasuh, pengurus, dan peserta ta’aruf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa resepsi ayat ta’aruf pada komunitas Majelis Rumah Ta’aruf Qu Sleman adalah proses pemahaman adanya sebab akibat atas Q.S. al-Isra ayat 32 tentang larangan mendekati zina. Menurut Ust. Haromain sebagai pengasuh MRTQu, zina merupakan pangkal kerusakan dalam pergaulan terlebih tatanan antara laki-laki dan perempuan, maka diperlukan adanya suatu proses yang baik dalam memulai hubungan antara laki-laki dan perempuan, yaitu dengan konsep ta’aruf. Selanjutnya pola resepsi yang digunakan pada MRTQu adalah menjadikan ta’aruf sebuah proses yang niscaya dilakukan sebelum memulai hubungan pernikahan, lebih jauh lagi bahwa ta’aruf menjadi sebuah wadah komunitas dan kajian yang mengikat anggotanya dalam sebuah aturan ta’aruf . Tidak sebatas saling mengenal, lebih jauh lagi ta’aruf dimaknai sebagai landasan utama dalam membangun masyarakat yang memiliki peradaban sesuai dengan norma dan etika sosial maupun agama. Pola ini didapatkan dari konsep ta’aruf yang dijalankan oleh MRTQu melalui langkah-langkah dalam memulai proses ta’aruf, yaitu kajian pra-nikah, proposal ta’aruf, nadzor, khitbah, dan akad nikah. %Z Pembimbing : Dr. Saifuddin Zuhri, MA