%0 Thesis %9 Masters %A Fahmi Firmansyah, NIM.: 17201010013 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2021 %F digilib:48179 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Puisi Al-Hazn Wa Al-Gadb_Puitika Roman Jakobson_Mahmud Darwisy %P 129 %T PUISI “AL-HAZN WA AL-GADB” KARYA MAHMUD DARWISY “KAJIAN PUITIKA ROMAN JAKOBSON” %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48179/ %X Penelitian dengan judul “Puisi al-H{azn wa al-Gad}b karya Mahmud Darwisy: Kajian Puitika Roman Jakobson” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konteks Puitika Roman Jakobson dan menganalisis makna semiotika pada puisi al-H}azn wa al-Gad}b karya Mahmud Darwisy. Puitika al-H}azn wa al-Gad}b yang dimaksud diperoleh dengan mengungkap struktur puisi khususnya bunyi, struktur kalimat, dan makna. Penelitian ini memanfaatkan teori puitika yang diuraikan oleh Roman Jakobson. Dalam terori tersebut terdapat tiga aspek yaitu tataran fonologi, tataran sintaksis, dan tataran semantik. Masing-masing konsep mengarahkan pada pengungkapan makna bunyi, struktur dan metafor teks. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: pertama, pada tataran fonologi memunculkan adanya bunyi kontras antara makhraj rendah, sedang, dan tinggi. Mahkraj rendah menggambarkan kesedihan, sedang menggambarkan kesedihan yang diselimuti kemarahan, dan tinggi menggabarkan kemarahan. Kedua, tataran Sintaksis, penggunaan subjek berupa “Aku”, “Kamu”, dan “Kita” berupa kata ganti ( ) menggambarkan ujaran penyair dengan rakyat Palestina. Ketiga, pada tataran Semantik kemunculan metafor terdapat dalam beberapa metonimi yaitu kekecewaan, kesusahan, kedukaan, kepedihan, dongkol, kemurkaan, dan sakit hati”. Dari hasil analisis metafor yang mengandung metonimi kedukaan, disusul dongkol, kekecewaan, kepedihan, dongkol, kesusahan, dan sakit hati. Kemunculan metafor ‘duka’ yang mendominasi puisi membuat puisi memiliki imaji yang sendu dan pilu. Disusul dengan metafor ‘dongkol’ yang memunculkan imaji geram dan murka. %Z Pembimbing: Dr. Tatik Mariyatut Tasnimah, M.Ag.