eprintid: 4818 rev_number: 1 eprint_status: archive userid: 8 dir: disk0/00/00/48/18 lastmod: 2012-05-04 16:46:49 status_changed: 2012-05-04 16:46:49 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: NANIK ERWANDARI - NIM.96522136, title: SALAT DALAM ISLAM KEJAWEN ispublished: pub full_text_status: none keywords: Kejawen , Salat , Islam Kejawen note: Pembimbing: Drs. Mohammad Damami, M.Ag. abstract: ABSTRAK Hal yang menarik dari tafsir ajaran salat menurut Islam kejawen adalah didasarkan pada kultur pemikiran Jawa, bukan atas doktrin Islam ortodoks. Ciri mistik Islam Kejawen adalah kepekaan memberi makna secara tersirat dan cenderung kearah mitos, orang jawa menerima fakta secara mitos atau sengaja dimitoskan, dan kebiasaan model analisis othak-athik gathuk-mathuk. Idiom yang sangat popular pada Islam Kejawen adalah manunggaling kawulo Gusti,jumbuhing kawulo Gusti atau pamoring roroning atunggal. Dalam penelitian ini akan dipaparkan ajaran salat sesuai dengan kultur pemahaman masyarakat Islam Kejawen yang mitis religius dan lebih menonjolkan tasawufnya daripada syariatnya. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan pemahaman Islam Kejawen terhadap salat, sebagai salah satu ritual, kaitannya dengan upaya penyampaian manunggaling kawulo Gusti dan dengan unsur-unsur sinkretisme Islam Kejawen. Yang kedua adalah memperdalam pemahaman terhadap ajaran Islam Kejawen, khususnya tentang salat. Penelitian ini merupakan penelitian library research. Adapun metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisa adalah pendekatan sosiologi, khususnya sosiologi sastra. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses penyebaran agama Islam di Jawa lebih didominasi oleh aspek tasawuf daripada syariatnya. Hal ini disebabkan masyarakat Jawa berkultur mistik religius yang merupakan akulturasi konsep-konsep Hinduisme, Budhisme, dan animisme-dinamisme yang lebih dulu berkembang. Salah satu karya sastra yang berkembang abad XVII dan XVIII adalah sastra suluk. Secara therminologis suluk diartikan sebagai nyayian yang memuat ajaran tentang masalahmasalah gaib. Hal yang menarik dari tafsir ajaran salat menurut penganut Islam Kejawen adalah karena didasarkan pada kultur pemikiran Jawa, bukan atas dasar doktrin Islam ortodok. Dalam tradisi masyarakt Islam Kejawen, dikenal 4 macam tingkatan salat. Salat syareat (panembahing raga), salat tarekat (panembahing cipta), salat hakekat (panembahing jiwa), salat makrifat (panembahing suksma). date: 2010-08-20 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: /S1 - Skripsi/Fakultas Ushuluddin/ thesis_type: skripsi refereed: TRUE referencetext: jenis bahasa : Bahasa Indonesia ; 1 update terakhir : 2010-08-20 09:00:48 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--nanikerwan-4599-1-naniker-n.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/92/digilib-uinsuka--nanikerwan-4599-1-naniker-n.pdf ; url download server lama : /download.php?id=5133 ; nama file lama : NANIK ERWANDARI - NIM.96522136 SALAT DALAM ISLAM KEJAWEN.pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 1327621 Kb. penulis : ; 1 1 update terakhir : 2010-08-20 09:00:48 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--nanikerwan-4599-1-naniker-n.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/92/digilib-uinsuka--nanikerwan-4599-1-naniker-n.pdf ; url download server lama : /download.php?id=5133 ; nama file lama : NANIK ERWANDARI - NIM.96522136 SALAT DALAM ISLAM KEJAWEN.pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 1327621 Kb. penulis : ; Copyright (c) 2010 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: NANIK ERWANDARI - NIM.96522136, (2010) SALAT DALAM ISLAM KEJAWEN. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.