eprintid: 4820 rev_number: 16 eprint_status: archive userid: 8 dir: disk0/00/00/48/20 datestamp: 2013-02-15 09:14:07 lastmod: 2016-04-08 07:14:42 status_changed: 2012-05-04 16:46:49 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: HASLIYAWATI - NIM. 96352566, title: KHITAN WANITA DALAM PANDANGAN ULAMA SYAFI'IYYAH ispublished: pub subjects: hukum divisions: jur_aas full_text_status: restricted keywords: khitan wanita, ulama Syafi'iyyah, dalalah al-wujub note: Pembimbing: 1. Drs. MS. Kholil, MA 2. Drs. Ibnu Muhdir, M.Ag. abstract: Dari sisi realitas warga masyarakat Islam Indonesia (yang mayoritas dikenal bermazhab Syafi'i) justru khitan wanita tidak terlalu popular. Sekurang-kurangnya ada sebagian (walau mungkin hanya sebagian kecil) yang kurang mengenal khitan wanita. Karenanya lalu timbul tanda Tanya: apakah betul menurut pandangan ulama Syafi'iyah. Khitan wanita hukumnya wajib. Kalau ternyata benar, maka perlu dilakukan upaya menyebarluaskan wjibnya khitan wanita tersebut ke seluruh warga muslim Indonesia (terutama yang menyatakan diri bermazhab Syafi'i). Sebaliknya jika tidak betul, maka kajian dan penelitian ulang terhadap pendapat tersebut kiranya diperlukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dan sifat penelitiannya adalah deskriptif analitik. Setelah data terkumpul kemudian dianalisa menggunakan teknik analisis kualitatif denga model induktif, kemudian dibahas lebih lanjut dengan metode pembahasan yang komprehensif. Khitan wanita menurut asy-Syaukani, an-Nawawi, dan al-Malibari adalah wajib berdasar QS.(16): 123 dan hadis riwayat Ummu amp;#8216;Atiyyah yang terdapat dalam kitab Sunan Abu dawud, pada kitab al-Adab. Proses istinbat hukum yang digunakan oleh mereka adalah dengan mendasarkan secara langsung terhadap ayat dan hadis tersebut dengan tanpa penjelasan-penjelasan lebih lanjut bahwa hukum khitan wanita adalah wajib. Kewajiban muncul karena di dalam ayat tersebut terdapat keharusan umat untuk ittiba' terhadap millah Ibrahim. Terhadap proses istinbat tersebut, setelah dianalisis lebih lanjut ternyata bahwa nas al-Qur'an yang digunakan tidak menunjukkan secara langsung terhadap kewajiban khitan wanita atau tidak adanya dalalah al-wujub atas kewajiban khitan wanita. Sedangkan terhadap hadis yang digunakan ternyata ulama-ulama hadis sepakat bahwa hadis tersebut lemah (da'if) dari sisi perawi-perawinya. date: 2010-08-23 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: Fakultas Syari'ah thesis_type: skripsi thesis_name: other refereed: TRUE referencetext: update terakhir : 2010-08-23 09:49:47 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--hasliyawat-4601-1-hasliyaw-h.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/93/digilib-uinsuka--hasliyawat-4601-1-hasliyaw-h.pdf ; url download server lama : /download.php?id=5135 ; nama file lama : HASLIYAWATI - NIM. 96352566 KHITAN WANITA DALAM PANDANGAN ULAMA SYAFI\'IYYAH.pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 978078 Kb. penulis : ; Copyright (c) 2010 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: HASLIYAWATI - NIM. 96352566, (2010) KHITAN WANITA DALAM PANDANGAN ULAMA SYAFI'IYYAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4820/1/BAB%20I%2CV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4820/2/BAB%20II%2CIII%2CIV.pdf