TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. Ali Imron., S.Th.I., M.S.I., ID - digilib48501 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48501/ A1 - Mayang Safira Rizal, NIM.14530024 Y1 - 2021/// N2 - Pemerintah kian gencar mengkampanyekan Islam moderat, sebagai bentuk perhatian terhadap persoalan radikalisme yang seringkali berujung pada sikap intoleransi dan aksi teror. Muhammadiyah dan NU pun turut mengampanyekan Islam Moderat dalam websitenya untuk menetralisir pemahaman ekstrem di ranah media sosial. Namun konsep Islam moderat belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Lalu apa makna Islam moderat? Berdasarkan problem akademik tersebut, penulis hendak mengeksplorasi bagaimana Muhammadiyah dan NU dalam memahami dan menjelaskan Islam Moderat yang terkandung dalam Q.S. Al-Baqarah 2:143, dengan rumusan masalah: 1) Bagaimana konsep Islam moderat menurut tafsiran Muhammadiyah dan NU dalam websitenya? 2) Bagaimana analisis wacana atas tafsir Islam moderat dalam website Muhammadiyah dan NU? Untuk menjawab pertanyaan riset tersebut Penulis menggunakan teori analisis wacana kritis yang digagas oleh Norman Fairclough guna mengkaji makna linguistik dan pemikiran sosial dari Islam moderat dalam website tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif, bersifat deskriptif-analisis. Sumber data yang digunakan yakni artikel dalam website muhammadiyah.or.id dan website nu.or.id. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Mengenai konsep Islam Moderat, Muhammadiyah dan NU sepakat bahwa term Islam moderat berakar dari istilah ummatan wasathan yang termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah 2: 143. Pembahasan mengenai Islam moderat, baik dalam website Muhammadiyah maupun NU selalu mengacu pada Q.S. Al-Baqarah 2: 143, dengan makna yang selalu melekat adalah bersikap dan memposisikan diri di tengah, yang menjaga keseimbangan dan proporsionalitas dengan tidak ekstrem kanan maupun ekstrem kiri, juga menjadi seseorang yang adil dengan keilmuan yang berkualitas. 2) a. Analisis wacana atas tafsir Islam moderat dari beberapa artikel pada website Muhammadiyah.or.id adalah menurut Din Syamsuddin aspek penting dari wasathiyah adalah i?tidal, tasamuh, syura, qudwah, dan, muwatonah. Haedar Nasir menyebutkan Islam moderat berarti kekuatan dan potensi kemandirian dalam kehidupan. Sedangkan Ustadi Hamsah dan Ilham Ibrahim menyatakan moderat bukan berarti diam pasif ditengah, melainkan aktif mengambil berbagai perspektif, seimbang dan tidak berlebihan. b. Analisis wacana atas tafsir Islam moderat dari beberapa artikel pada website nu.or.id: Muhammad Faizi menyatakan agar tidak lagi merasa ?paling? namun harus merasa ?saling?. Supaya tidak lagi merasa paling benar, tetapi saling bertoleransi dan menghormati. Muhammad Syakir NF menyebutkan makna wasathiyah sebagai keadilan, yakni keadilan dalam berpandangan, tidak terlalu megandalakan teks juga tidak terlalu memandalakan akal. Muhammad Faizi menyatakan ?ummatan wasathan adalah umat yang selalu menjaga keseimbangan, tidak terjerumus ke ekstremisme kiri atau kanan, yang dapat mendorong kepada tindakan kekerasan. Sementara Nur Rohmad dalam artikelnya menyatakan sikap melampaui batas merupakan kebodohan, dan ini lah penyebab ekstremisme. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Islam moderat KW - website KW - muhammadiyah.or.id KW - nu.or.id M1 - skripsi TI - PENAFSIRAN ISLAM MODERAT ATAS Q.S. AL-BAQARAH [2]:143 DI MEDIA ONLINE (Kajian Tafsir dalam muhammadiyah.or.id dan nu.or.id) AV - restricted EP - 132 ER -