@phdthesis{digilib48593, title = {PEMBACAAN SURAT WAQI?AH KUBRO DALAM TRADISI WAQI?AHAN (Kajian Living Qur?an di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.16530067 Ahmad Nur Ulinnuha}, year = {2021}, note = {Pembimbing : Aida Hidayah, S.Th.I., M.Hum.}, keywords = {Surat Waqi'ah Kubro, tradisi Waqi'ahan, Desa Bungah Gresik}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48593/}, abstract = {Waqi?ahan biasanya dilakukan dengan membaca surat al-Waqi?ah saja. Akan tetapi di Desa Bungah Kec. Bungah Kab. Gresik dilakukan dengan membaca surat waqi?ah kubro yang merupakan surat al-Wa{\ensuremath{>}}qi?ah yang diberi beberapa macam tambahan, yaitu tambahan bacaan seperti salawat, zikir, dan doa di dalamnya dan beberapa ayat yang dibaca berulang sebanyak 14 kali. Oleh karena itu, Penelitian ini membahas tentang praktik pembacaan surat waqi?ah kubro dalam tradisi waqi?ahan di Desa Bungah Kec. Bungah Kab. Gresik dan makna yang terkandung di dalam praktik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data tersebut diolah melalui tiga tahap yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi waqi?ahan merupakan suatu amaliah yang dilakukan setiap hari rabu yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara membaca surat waqi?ah kubro karangan Syekh Abdul Qadir Jaelani sebagai bentuk wasilah terhadap wali Allah. Tradisi ini didapatkan dengan proses ijazah dari Kiai. Waqi?ahan yang berlangsung di Desa Bungah dilaksanakan dengan dimulai pembacaan surat al-Fa{\ensuremath{>}}tihah sebanyak tiga kali yang ditujukan kepada beberapa pihak, kemudian membaca surat al-Isra{\ensuremath{>}} ayat 81 sebanyak 14 kali, kemudian membaca surat waqi?ah kubro, kemudian membaca ayat Alla{\ensuremath{>}}humma ijma? baini{\ensuremath{>}} wabainal amwa{\ensuremath{>}}li wal arza{\ensuremath{>}}q sebanyak 14 kali, kemudian membaca surat Ali Imr{\=a}n ayat 9 sebanyak 14 kali, kemudian membaca surat as-s\{a{\ensuremath{>}}f ayat 13 sebanyak 14 kali, kemudian membaca surat al-Anfa{\ensuremath{>}}l ayat 17 sebanyak 14 kali. Kemudian diakhiri dengan pembacaan tahlil dan doa. Adapun makna pelaksanaan pembacaan surat waqi?ah kubro dalam tradisi waqi?ahan ini dilihat dengan menggunakan teori antropologi interpretatatif Clifford Geertz. Melalui teori ini dapat disimpulkan bahwa di dalam tradisi waqi?ahan terdapat beberapa simbol. Simbol-simbol tersebut yakni surat waqi?ah kubro, tawasul kepada Syekh Abdul Qadir Jaelani, serta hari rabu. Simbol-simbol tersebut kemudian menciptakan sebuah motivasi yang dapat mendorong masyarakat untuk melakukan tradisi waqi?ahan dan memunculkan sebuah perasaan dalam diri seseorang sehingga dapat mengenal konsep keistimewaan al-Qur?{\=a}n dan kemulian ulama yang diyakini mempunyai ultimate meaning untuk mendapatkan keuntungan seperti pahala, keselamatan, dan surga. Konsep tersebut bersumber dari al-Qur?{\=a}n dan hadis yang dapat menciptakan pancaran-pancaran faktual dan mempunyai sifat yang nyata dan benar-benar terjadi dalam kehidupan. Pada akhirnya, tardisi ini menjadi sesuatu yang unik dan terlihat realistis, karena konsep-konsep yang ada menjadiakan tradisi ini berkesinambungan dengan kehidupan masyarakat Desa Bungah.} }