@phdthesis{digilib48609, month = {December}, title = {PENGARUH EKSTRAK ETANOL TEMBAKAU DARI LIMBAH PUNTUNG ROKOK SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP KEMATIAN GUREM Ornithonyssus bursa Berlese (1888) PADA AYAM PETELUR Gallus gallus Linnaeus (1758)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 16640081 Juwita Welly Fitria Putri Ali}, year = {2021}, note = {Dr. Isma Kurniatanty, S.Si., M.Si.}, keywords = {bioinsektisida, ektoparasit, gurem (Ornithonyssus bursa), mortalitas, puntung rokok}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48609/}, abstract = {Gurem (Ornithonyssus bursa) adalah ektoparasit yang paling sering dijumpai pada ayam petelur. Keberadaannya membuat ayam menjadi mudah terserang penyakit dan mengalami penurunan produksi telur. Sementara penggunaan insektisida sintetis secara terus menerus untuk mengendalikan gurem bisa berdampak buruk terhadap lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah penggunaan bioinsektida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak etanol tembakau dari limbah puntung rokok sebagai bioinsektisida terhadap kematian gurem serta menentukan konsentrasi optimal terhadap mortalitas gurem. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing menggunakan 10 ekor gurem. Perlakuan terdiri 2 kontrol dan 4 variasi konsentrasi ekstrak. Kontrol negatif menggunakan aquades dan kontrol positif menggunakan larutan cypermetrin. Variasi empat konsentrasi ekstrak yaitu: 0,5\%, 1\%, 2,5\%, dan 5\%. Setelah pemberian perlakuan diamati setiap 5 menit selama 30 menit. Hasil yang diperoleh pada kontrol negatif tidak ada mortalitas gurem (0\%) dan pada kontrol positif mortalitasnya 100\% setelah 5 menit perlakuan. Analisis one way ANOVA menunjukkan hasil beda nyata dengan perlakuan. Beda nyata terjadi pada perlakuan kontrol negatif dan variasi ektrak puntung rokok. Adapun mortalitas gurem pada perlakuan kontrol positif berbeda nyata dengan konsentrasi ekstrak 0,5\% (90\%). Adapun mortalitas gurem pada konsentrasi ekstrak 1\%, 2,5\%, dan 5\% tidak berbeda nyata dengan kontrol positif (100\%). Secara berturut-turut waktu mortalitas 100\% pada konsentrasi 1\%, 2,5\%, dan 5\% adalah 25, 10, dan 5 menit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan ekstrak etanol tembakau dari limbah puntung rokok berpengaruh nyata terhadap kematian gurem, sehingga bisa digunakan sebagai alternatif bioinsektisida gurem (Ornithonyssus bursa). Konsentrasi ekstrak etanol tembakau dari limbah puntung rokok 5\% dapat mematikan 100\% gurem dalam waktu tercepat (5 menit).} }