@phdthesis{digilib48652, title = {RAGAM KOSA KATA QIT{\=A}L DALAM AL-QUR'AN: ANALISIS SEMANTIK PERSPEKTIF TOSHIHIKO IZUTSU}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 17105030017 Rezeki Maulida}, year = {2021}, note = {Pembimbing : Achmad Yafil Musyid, M.A.}, keywords = {"Qit{\=a}l", Penafsiran"Qit{\=a}l", Semantik Toshihiko Izutsu.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48652/}, abstract = {Penelitian ini berangkat dari adanya anggapan bahwa agama Islam disebarkan melalui pedang karena banyaknya ayat-ayat al-Qur'an dan hadis yang berbicara tentang "qit{\=a}l ", hal ini disebabkan karena adanya kelompok tertentu yang hanya memaknai " qit{\=a}l " sebagai perang secara fisik. Pemahaman seperti ini didukung pula oleh tafsir klasik yang cenderung memaknai kata " qit{\=a}l " sebagai perang fisik, Konsekuensi dari pemahaman seperti ini cenderung akan digunakan oleh kelompok tertentu untuk melegitimasi tindakan-tindakan kekerasan atas nama agama. Sehingga memunculkan pertanyaan apakah benar agama Islam mengajarkan kekerasan. oleh sebab itu, pencarian makna kata "qit{\=a}l" perlu dilakukan untuk mengembalikan makna otentiknya. Dalam skripsi ini penulis mengelompokkan beberapa rumusan masalah yaitu; pertama, bagaimana penafsiran kata "qit{\=a}l" di dalam al-qur'an. Kedua, bagaimana analisa semantik toshihiko izutsu terhadap kata "qit{\=a}l" dalam al-qur'an. Ketiga, apa dampak semantik toshihiko izutsu terhadap penafsiran kata "qit{\=a}l" dalam al-qur'an. Untuk menjawab persoalan tersebut, maka penulis berusaha menganalisa kata "qit{\=a}l" menggunakan teori semantik al-Qur'an yang digagas oleh Toshihiko Izutsu dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Penelitian ini menemukan bahwa kata "qit{\=a}l" dan derivasinya dalam al-Qur'an disebut sebanyak 170 kali dalam 123 ayat pada 33 surat yang memiliki beragam bentuk, diantaranya ada yang berbentuk fi'il baik itu fi'il m{\=a}di, fi'il mud{\=a}ri', fi'il amr dan masdar. Kata "qit{\=a}l" pada makna dasarnya dapat bermakna membunuh, menghilangkan ruh dari jasad, berkelahi, memerangi musuh, melaknat, menolak, menghina, melecehkan, merendahkan, menolak keburukan, dan melaknat. Kata "qit{\=a}l" juga memiliki hubungan makna dengan kata-kata kunci seperti Jih{\=a}d, Ghazw, Harb, Aslih, Sal{\=a}m, Irh{\=a}b dan Nafr. Kata-kata kunci tersebut akan menentukan dan memperjelas makna "qit{\=a}l". Secara sinkronik, pada era sekarang ini terdapat kelompok tertentu yang memaknai kata "qit{\=a}l " secara metafor, sehingga dapat melahirkan tindakan yang anaskis. Sedangkan secara diakronik kata "qit{\=a}l" juga sudah digunakan oleh masyarakat Arab jahiliyyah, makna "qit{\=a}l" saat itu tidak hanya bermakna membunuh untuk menghilangkan ruh dari jasad, melainkan juga dapat digunakan untuk membunuh perasaan rindu yang dirasakan seseorang. Setelah Islam datang, kata "qit{\=a}l" tidak bisa lepas dari penafsiran para mufassir yang memiliki subjektivitas masing-masing. Melalui analisis semantik, dapat disimpulkan bahwa kosa kata "qit{\=a}l " memiliki beragam makna. Oleh karena itu kata "qit{\=a}l" memungkinkan untuk diartikan beragam sesuai dengan kepentingan mufasir. Sebagian kelompok memaknai kata "qit{\=a}l" secara tekstual yang berdampak pada legitimasi kekerasan agama, disisi lain, sebagian kelompok memaknai "qit{\=a}l" dengan makna kontekstual. Pada dasarnya "qit{\=a}l" dalam Al-Qur?an memiliki makna yang beragam, sehingga tidak hanya dapat dimaknai dan dipahami sebagai perang fisik saja.} }