%0 Thesis %9 Skripsi %A Tati Mardiyah, NIM. 17106030016 %B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI %D 2021 %F digilib:48704 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K detergen kaolin, surfaktan metil ester sulfonat (MES), Enterococcus faecalis, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli. %P 121 %T PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN METIL ESTER SULFONAT (MES) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DETERGEN KAOLIN UNTUK MENONAKTIFKAN MIKROORGANISME %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48704/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dari variasi konsentrasi surfaktan metil ester sulfonat (MES) terhadap sifat fisikokimia serta aktivitas antibakteri dari detergen kaolin. Hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan komposisi detergen kaolin optimum dalam menonaktifkan mikroorganisme. Pembuatan detergen kaolin dalam penelitian ini melalui tiga tahapan. Tahap pertama yaitu preparasi kaolin dengan mortar-pestle dan sieve shaker 106 μm kemudian dikarakterisasi menggunakan instrumen X-Ray Diffraction (XRD). Tahap kedua yaitu pembuatan detergen kaolin dengan memvariasikan konsentrasi surfaktan MES sebesar 10%, 14%, dan 18% (b/b). Tahap ketiga yaitu pengujian sifat fisikokimia yang meliputi sifat organoleptik, pH, stabilitas busa, dan tegangan permukaan serta pengujian aktivitas antibakteri detergen kaolin. Detergen kaolin optimum selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infra-Red (FTIR) Spectroscopy. Hasil penelitian menunjukkan kaolin hasil preparasi memiliki kandungan mineral utama berupa kaolinit pada 2θ=12,24o (d=7,24 Å) dan 2θ=24,78o (d=3,58 Å) dengan ukuran kristal rata-rata sebesar 28,41 nm. Berdasarkan hasil uji statistika One-way ANOVA, variasi konsentrasi surfaktan MES memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai pH dan tegangan permukaan, tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sifat organoleptik dan stabilitas busa pada masing-masing detergen kaolin. Detergen kaolin F3 dengan konsentrasi surfaktan MES 18% merupakan detergen kaolin yang memiliki sifat fisikokimia optimum karena berdasarkan hasil pengujian sifat organoleptik menunjukkan cairan kental dan homogen, lembut, berwarna putih, serta bau yang cukup menyengat, memiliki nilai pH sebesar 8,270 dan tegangan permukaan sebesar 0,010 Nm-1. Aktivitas antibakteri detergen kaolin F3 menggunakan metode sumuran menghasilkan zona hambat terhadap bakteri Enterococcus faecalis dan Staphylococcus aureus sebesar 16,1 mm dan 28,2 mm, tetapi tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli. %Z Dr. Imelda Fajriati, M.Si.