%0 Thesis %9 Masters %A Ngarjito Ardi Setyanto, NIM. 18205010041 %B Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam %D 2021 %F digilib:48744 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Islam, Komunisme dan Misbach %P 137 %T ISLAM DAN KOMUNISME DALAM PEMIKIRAN HAJI MISBACH %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48744/ %X Misbach merupakan sosok penting dalam pergerakan Islam pada tahun 1912-1926 di daerah Surakarta, Jawa Tengah. Di bawah pengaruhnya, ia dapat menggerakan para petani, buruh dan masyarakat kecil lainnya untuk melakukan pemogokan dan pemberontakan untuk mementang pemerintahan Hindia-Belanda serta kaum-kaum kapitalis. Selain itu, Misbach memiliki pemikiran yang unik dari pada orang-orang pada masanya; yakni ia menggabungkan antara Islam-komunisme. Pada masanya, para penganut ideologi Islam dan komunis saling bertentangan satu sama lain. Bahkan Sarekat Islam yang notabene oraganisasi Islam yang besar terbelah menjadi dua karena berbeda pendapat mengenai idoelogi, tetapi Misbach menggabungkan Islam dan komunisme. Keunikan pemikiran Misbach tersebut, menimbulkan beberapa persoalan penelitian; pertama, bagaimana sosial-kultur pada masa itu hingga membentuk pemikiran pemikiran Misbach. Dari persoalan pertama kemudian akan diketahui relasi kuasa dalam pemikiran Misbach mengenai Islam-komunisme. Untuk memudahkan menjawab persoalan-persoalan tersebut, penelitian akan menggunakan penelitian yang berjenis kajian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode analisis wacana Foucault; yakni analisis wacana yang perpegang pada tiga elemen: wacana, sejarah dan kuasa. Wacana yang berkembang didasari pada dua bentuk: pertama, sayable (segala sesuatu yang dapat dikatakan) dan visible (segala sesuatu yang dapa dilihat). Kedua bentuk ini tidak hanya berhenti dalam pengambaran realitas atau sejarah yang berkembang pada masanya, tetapi secara sistematis akan membentuk objek yang dibicarakan. Jadi wacana akan membongkar realitas (sejarah) yang kemudian akan diketahui kuasa yang membentuk pemikiran Misbach. Dari penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kesimpulan mengenai pemikiran Misbach; Pertama, Misbach dilahirkan dalam sosial-kultur peralihan dari government ke pasar modal. Dalam zaman ini terjadi ketimpangan sosial, lantaran para pemilik modallah yang berkuasa, dan kebanyakan pemegang modal dari orang-orang pendatang –terutama Belanda, dan para bumiputra hanya sebagai tenaga kasar. Tidak hanya itu, terjadi perpecahan dalam masyarkat antara Islam atau komunis yang membuat Misbach perihatin karena meraka tidak bisa bersatu melawan kapitalisme atau pemilik modal. Kedau, Islam-komunisme dalam pemikiran Misbach dipengaruhi oleh Muhammadiyah dan SI. Muhammadiyah mempengaruh dalam teologi sedangkan SI dalam pergerakannya. Sedangkan paham komunis, Misbach dipengaruhi oleh Marco yang terlihat pehamamnya mengenai pemberontakan, pengambilalihan sistem pemerintahan dan properti yang dikuasai oleh kaum-kaum kapitalisme. %Z Pembimbing : Dr. Alim Roswantoro, M.Ag.