@mastersthesis{digilib48753, month = {August}, title = {POLEMIK PENGETAHUAN PADA MASA PRAMODERN BARAT ISLAM ANDALUSIA DI BAWAH KEKUASAAN DINASTI MUWAHHIDUN PADA ABAD KE-12}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 19200013005 Ikhwanul Fuad Ahsan}, year = {2021}, note = {Pembimbing: Mohammad Yunus, Lc., MA., Ph.D}, keywords = {Pra-Modern Barat Islam; Dinasti Muwa{\d h}{\d h}idun; Fukaha Maliki}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48753/}, abstract = {Pemerintahan Dinasti al-Muwahhidun di Andalusia telah menarik perhatian para sarjana. Hal ini tidak lain lantaran terjadi transisi kekuasaan di Andalusia yang sebelumnya dikuasai oleh Dinasti Murabitun. Namun demikian, banyak dari para sarjana yang hanya sebatas mengkajinya dari perspektif sejarah saja. Penulis menemukan segelintir penelitian saja yang membahas terkait politik, ideplogi, dan relasi penguasa dengan tokoh berpengaruh pada masa pemerintahan dinasti tersebut. Padahal pada masa pemerintahan dinasti ini, terutama pada abad ke-12, terjadi kontestasi kepentingan yang menarik antara berbagai aktor pengetahuan di sana, antara lain penguasa, fukaha, dan kalangan filsuf. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap polemik pengetahuan yang terjadi di Dinasti Muwa{\d h}{\d h}id{\=u}n pada abad ke-12, masa transisi. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis mengajukan tiga rumusan masalah. Pertama, mengapa gerakan dakwah al-Muwahhidun mampu bertransformasi menjadi sebuah pemerintahan? Kedua, bagaimana kedudukan dan kewenangan institusi negara dalam upaya menyokong pemerintahan al-Muwahhidun yang berbasis dakwah? Dan terakhir, bagaimana kontestasi ideologi dan kekuasaan pemerintahan al-Muwahhidun di Andalusia dan kaitannya dengan tindakan persekusi terhadap kalangan filsuf? Untuk menjawab rumusan masalah tersebut penulis melakukan penelitian kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder dari data kepustakaan dengan topik terkait. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan dakwah al-Muwahhidun mampu bertahan dan bertransformasi menjadi sebuah pemerintahan yang kuat yang disisebabkan oleh beberapa faktor pendukung yang meliputi akar ideologis yang kuat yang tertanam untuk mewujudkan sebuah reformasi religius. Di samping itu, beberapa institusi negara memiliki kedudukan dan peran penting dalam upaya menyokong pemerintahan al-Muwahhidun, yang meliputi, institusi militer, kementerian, kesekretariatan, dan peradilan. Alhasil, kontestasi ideologi dan kekuasaan di Andalusia terjadi dengan dinamis melalui tarik ulur antara berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini menjadikan sebuah kebenaran menjadi relatif dan berkontestasi dengan berbagai kepentingan yang ada.} }