@phdthesis{digilib48836, month = {November}, title = {TELAAH ATAS HADIS-HADIS TENTANG BACAAN DOA IFTITAH DALAM SALAT (MENURUT PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 15360044 Muhammad Agus Yusuf}, year = {2021}, note = {Pembimbing: H. Wawan Gunawan, S.Ag., M.Ag.}, keywords = {Mazdhab Syafi?i; Ta'arut Al-Adillah; sholat; Majlis Tarjh Muhammadiyah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48836/}, abstract = {Membaca doa iftit{\=a}{\d h} dalam salat merupakan salah satu sunnah di dalam salat pada praktiknya bacaan doa iftit{\=a}{\d h} masih di perselisihkan baik hukumnya maupun bentuk redaksinya. Pada praktiknya, terdapat perbedaan dalam pengaplikasian doa iftitah yang dibaca masyarakat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Seperti halnya di dalam HPT Muhammadiyah yang menggunakan hadis riwayat Imam Muslim No. 598 dengan redaksi hadis doa iftit{\=a}{\d h} ?????????? ??????? ???????.........??? untuk diamalkan dalam salat. Sedangkan dari hasil wawancara kepada wakil rois syuriah PCNU Wonosobo, KH. Muhammad Adib, bahwa masyarakat Nahdlatul Ulama mengamalkan bacaan doa iftit{\=a}{\d h} menurut mazdhab Syafi?i dalam kitab Al-Fiqhu Islamiyu wa Adilatuhu dengan redaksi doa iftit{\=a}{\d h} ?? ??????? ???????? .......??? . Perbedaan bacaan doa iftit{\=a}{\d h} ini dapat di selesaikan dengan cara menelaah kepada hadis dengan Ta?{\=a}ru{\d d} Al-Adillah. Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang datanya diperoleh dari berbagai literatur, baik itu Alquran, Hadis, buku-buku, kitab, jurnal, internet, dan lain sebagainya yang memuat materi-materi terkait pembahasan penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua hadis tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Jam?u wa Taufiq , yakni mengamalkan semua hadis yang berkaitan dengan doa iftit{\=a}{\d h}. Hal tersebut tercemin dalam kaidah: ????? ????????? ?????????? ???? ?? ????? ?????? Karena hadis-hadis tentang doa iftit{\=a}{\d h} yang diamalkan oleh masyarakat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mempunyai sanad sampai rasullulah, maka hadis-hadis tersebut dapat diamalkan.} }