relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48881/ title: POLITIK KRISIS EKOLOGI: RESPON KIAI DAN PESANTREN TERHADAP WACANA KRISIS LINGKUNGAN DI SUMENEP creator: Shohebul Umam, NIM.: 18200010181 subject: Politik subject: Pondok Pesantren subject: Kyai - Ustadz - Guru description: Tesis ini mengkaji tentang krisis ekologi di Sumenep, Madura. Fenomena krisis ekologi, yang terjadi di Sumenep dalam 10 tahun terakhir, tidak dapat dilepaskan dari gerakan lingkungan yang diinisiasi oleh kiai dan pesantren. Gerakan lingkungan kiai dan pesantren, merupakan sebuah bentuk respon terhadap apa yang mereka sebut sebagai krisis ekologi. Dalam hal ini, kiai dan pesantren, menjadi orkestrator yang menentukan terhadap wacana krisis ekologi di Sumenep. Kemudian, studi ini diletakkan dalam dinamika lanskap politik lokal Sumenep, yang berubah total saat ini. PDI Perjuangan, untuk pertamakalinya sejak Pasca Reformasi, berhasil mendominasi PKB yang berafiliasi dengan kelompok-kelompok kiai dan pesantren, yang terbukti membantunya bercokol di puncak kekuasaan, dalam rentang waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu, situasi politik ini, menjadikan gerakan lingkungan kiai dan pesantren, sangat sulit untuk dihindarkan dari aroma kekecewaan dan kepentingan politik sektoral. Kritik keras gerakan lingkungan kiai dan pesantren, ditujukan kepada pemerintah di bawah tatanan politik baru, dengan melemparkan wacana Perda RTRW 2013-2033, sebagai kebijakan yang tidak memperhatikan lingkungan. Walaupun pada kenyataannya, Perda ini diproduksi oleh PKB di bawah pimpinan kiai Busyro Karim, yang sebelumnya dibiarkan oleh kiai dan pesantren. Pada posisi ini kemudian, gerakan lingkungan kiai dan pesantren, tampak lebih berhasrat menyeret wacana krisis ekologi ke dalam ranah dimensi politik. Akibatnya, diskursus tentang ekologi di Sumenep, tidak mampu diletakkan ke dalam konteks wacana yang lebih luas atau global oleh kiai dan pesantren, misalnya ke dalam wacana antroposen atau SDG’s, dan lain sebagainya. Motivasi gerakan hijau, yang dimobilisasi oleh kiai dan pesantren oleh sebab itu, tidak menghasilkan sebuah diskursus baru tentang lingkungan di Sumenep, serta tidak mampu mengedukasi masyarakat secara lebih luas terhadap kesadaran lingkungan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif, dengan mengkaji data yang digali dari beberapa informan, observasi offline dan online diskusi lingkungan di Sumenep. Tesis ini, menunjukkan bahwa, gerakan lingkungan yang dimotori oleh kiai dan pesantren pada satu sisi, dapat menjadi sebuah gerakan yang mendorong kesadaran lingkungan secara lebih luas di tengah masyarakat Sumenep. Akan tetapi di sisi yang lain, gerakan lingkungan kiai dan pesantren, tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik lokal Sumenep. Wacana krisis ekologi, di dalam masyarakat religius Sumenep oleh karena itu, tidak bertumbuh menjadi sebuah diskursus baru. Ia tidak dapat menerangkan bahwa, krisis ekologi di Sumenep merupakan sebuah fakta empiris, dan benar-benar merugikan masyarakat kecil, seperti petani dan nelayan. Kenyataan ini, merupakan sebuah fakta bahwa, gerakan lingkungan kiai dan pesantren, tidak mampu merekonstruksi stand of crisis masyarakat terhadap lingkungan. Sehingga, upaya kiai dan pesantren untuk membangun kesadaran lingkungan, hanya me date: 2021-12-17 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48881/1/18200010181_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48881/2/18200010181_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Shohebul Umam, NIM.: 18200010181 (2021) POLITIK KRISIS EKOLOGI: RESPON KIAI DAN PESANTREN TERHADAP WACANA KRISIS LINGKUNGAN DI SUMENEP. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.