%A NIM.: 19200010086 Umaruddin Nasution %O Pembimbing: Dr. Moh. Mufid, Lc.,M.H.I. %T NILAI KEISLAMAN DALAM BUDAYA MANGAYUN SEBAGAI PARENTING EDUCATION PADA MASYARAKAT TAPANULI SELETAN %X Budaya mangayun berasal dari kebiasaan orang tua dalam mendiamkan anak yang sedang menagis dan menidurkannya dalam sebuah ayunan yang diikuti dengan nyayian. Dalam melaksanakan penelitian ini, ada beberapa alasan peneliti yaitu: Pertama, Mangayun merupakan kebiasaan masyarakat dalam menidurkan anak-anak yang mengahasilkan suatu budaya yang dilaksanakan kepada anak lakilaki maupun perempuan. Kedua,Budaya Mangayun merupakan hasil dialektika antara hukum Islam dengan hukum adat, di mana tahap-tahapannya: Aqiqah, Makkobar, Shalawat, Mata Ni Horja, dan Mangupa. Ketiga Budaya Mangayun yang mengakar dalam masyarakat Tapanuli Selatan sebagai media interpretasi nilai-nilai parenting education. Dengan demikian, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan akulturasi ajaran agama Islam dalam budaya Mangayun dan menbentuk nilai-nilai parenting education pada masyarakat Tapanuli Selatan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang mengambil subyek data sebanyak 10 orang yang terdiri dari Raja Adat, Hatobangon, orang tua, dan masyarakat umum. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu observasi dan wawancara, dan untuk analsis data peneliti melalui: pengumpulan data, membaca data, mengkoding data, membuat tema, menginterpretasi data, dan menarik kesimpulan. Sedangkan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interpretasi Clifford Geertz yang memandang dua hal penting dalam proses penelitian agama dan budaya yaitu: Pertama, Adanya inkulturasi ajaran Islam kedalam budaya. Kedua, Munculnya upanya–upanya kerja sama yang dialogiskomplementer dalam konstruksi kehidupan masyarakat. Hasil penelitian mendeskripsikan yaitu: Pertama, Budaya Mangayun merupakan salah satu proses akulturasi antara agama dan budaya dalam kehidupan masyarakat Tapanuli. Sehingga peleburan-peleburan budaya lama mangayun seperti mangalingin na sorang, manjangit parompa sadun, serta mangupa-upa, diintegrasikan dengan aturan agama tentang kelahiran anak seperti ‘aqiqah, doa, dan lainya. Mengenai Islam dan budaya Mangayun merupakan dualisme entitas yang hidup berdampingan dengan harmonis. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya inkulturasi ajaran Islam kedalam budaya dan munculnya upaya–upaya kerja sama yang dialogis dalam membangun konstruksi kehidupan masyarakat Tapanuli Selatan. Kedua, Nilai-nilai budaya Mangayun dapat dimanifestasikan sebagai parenting education terhadap perkembangan anak dan nilai-nilai tersebut juga dapat direalisasikan orang tua dalam membangun keluarga harmonis dan sejahtera. Adapun nilia-nilai parenting education dalam budaya Mangayun yaitu: pemberian pendidikan, menjaga komunikasi dengan baik, membangun kepercayaan diri, menjaga kesehatan jasmani dan rohani, serta mengembangkan bakat dan kreativitas anak. %K Akulturasi, Budaya Mangayu, Parenting Education %D 2021 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib48901