relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48960/ title: HUKUM BERCADAR DI KALANGAN ORMAS PEREMPUAN ISLAM ANTARA PEREMPUAN SALAFI DAN PEREMPUAN AISYIYAH creator: Verly Ama Puspita Dewi, NIM.: 17103060033 subject: Hukum Islam subject: ORGANISASI ISLAM description: Cadar atau niqab adalah kain yang digunakan untuk menutup wajah dan kepala perempuan. Sebagian muslimah selain mengenakan hijab penutup kepala juga lengkap menutup wajahnya dengan cadar. Cadar sebagai penutup wajah biasa dijumpai di daerah jazirah Arab, dan tak jarang pula dijumpai muslimah bercadar di Indonesia. Penggunaan cadar sangat erat kaitannya dengan batasan-batasan aurat perempuan. Dalam hal ini terkait hukum penggunaan cadar bagi muslimah terjadi perbedaan pendapat pada ketentuan hukumnya, apakah wajah perempuan termasuk aurat sehingga hal tersebut diwajibkan ataukah sunnah yang dianjurkan dalam syari’at untuk ditutupi. Salah satu perbedaan pendapat yang terjadi adalah di kalangan organisasi-organisasi masyarakat Islam di Indonesia. Dalam skripsi ini penyusun mencoba untuk meneliti bagaimana pendapat perempuan Salafi dan perempuan Aisyiyah terhadap hukum cadar serta metode istinbath apa yang digunakan kalangan Salafi dan Aisyiyah terkait permasalahan ini. Dalam penelitian ini penyusun fokus untuk mengkaji dan menganalisis penelitian ini dengan menggunakan teori ‘Adamu Wuju>di an-Nas} Fi> al-Mas’alah dan Al-Ikhtila>fu Fi> Fahmi an-Nas} wa Tafsi>rihi. Diantara sebab-sebab perbedaan pendapat yang nampak diantara para fuqaha yaitu tidak wujudnya nash dalam suatu masalah dan perbedaan dalam memahami dan menafsirkan nash. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) kualitatif yang mana digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dengan melakukan wawancara kepada para perempuan Salafi dan perempuan Aisyiyah. Selain itu data juga diperoleh dari literatur yang berhubungan tentang pembahasan mengenai hukum bercadar. Penelitian ini bersifat deskriptif komparatif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi atau mengklarifikasi suatu gejala, fenomena atau kenyataan sosial yang ada serta ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu dalam hal ini membandingkan mengenai hukum bercadar di kalangan ormas perempuan Islam antara perempuan Salafi dan perempuan Aisyiyah. Hasil penelitian ini adalah perempuan Salafi memiliki pandangan bahwa terdapat dua hukum terkait penggunaan cadar, ada yang berpandangan wajib dan tidak mewajibkan namun lebih utama apabila menggunakannya. Ulama Salafi menggunakan metode istinbath hukum Bayani yang merujuk pada al-Qur’an maupun Hadis serta riwayat para sahabat. Terkait pandangan yang mewajibkan, berpendapat bahwa wajah wanita juga termasuk aurat yang harus ditutup dari hadapan laki-laki ajnabi, sehingga wajib bagi wanita apabila keluar rumahnya untuk suatu keperluan menggunakan jilbab lengkap dengan cadarnya. Sedangkan pendapat perempuan Aisyiyah juga menggunakan metode istinbath hukum Majelis Tarjih dalam proses ijtihadnya, yaitu metode Bayani yang berarti usaha mendapatkan hukum dari nash-zhanni dengan mencari dasar-dasar interpretasi atau tafsir berpendapat bahwasanya cadar bukanlah aturan syariat sehingga tidak ada tuntunannya karena dalam nash al-Qur’an maupun Hadis tidak ada diperintahkan bercadar bagi perempuan. Yang diperintahkan hanyalah menutup aurat dengan jilbab. date: 2021-11-29 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48960/1/17103060033_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48960/2/17103060033_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Verly Ama Puspita Dewi, NIM.: 17103060033 (2021) HUKUM BERCADAR DI KALANGAN ORMAS PEREMPUAN ISLAM ANTARA PEREMPUAN SALAFI DAN PEREMPUAN AISYIYAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.