TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Phil. Sahiron, M.A. ID - digilib49028 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49028/ A1 - Maulana Asyhar, NIM.: 13530129 Y1 - 2019/09/13/ N2 - Qolbun Salim merupakan julukan bagi seorang hamba yang selamat dari berbagai penyakit hati yang bisa menghalangi hubungannya kepada Allah. Banyak umat islam terhijab (tertutupi) oleh berbagai urusan dunia di hatinya. Sebagian penguasa sering tidak amanah, banyak yang mengaku-ngaku sebagai tokoh agama padahal ilmunya tidak mumpuni akhirnya bisa menyesatkan, masyarakat biasa akan terkena imbas dari mereka semua. Maka perlu sebuah solusi berupa ilmu terkait penyucian hati lewat guru mursyid (guru rohani) agar manusia tahu apa yang menjadikan manusia jauh kepada Allah dan tidak bisa rahmat bagi seluruh manusia maupun kepada alam. Penelitian ini berusaha memaparkan penafsiran Qolbun Salim menurut Syaikh ?Abd al-Qadir al-Jilani dalam Tafsir al-Jilani. Karena beliau merupakan sosok yang sangat dihormati di berbagai belahan dunia, baik dikalangan santri, kalangan akademisi, kalangan para jamaah at-toriqoh dan kalangan masyarakat umum lainnya. Sehingga pemikiran beliau yang juga di juluki sulton al-auliya? sangat berarti untuk dipamahami dan diamalkan. Tafsir al-Jilani ini termasuk tafsir rasionalis yang dijelaskan secara tahlili dengan corak sufistik. Penelitian ini terfokus pada pokok masalah yakni bagaimana penafsiran Qolbun Salim menurut beliau dengan meneliti historisitasnya dan apa kekhasan dari Tafsir al-Jilani itu sendiri. Sehingga gambaran tentang penafsiran ayatayat Qolbun Salim menurut Syaikh ?Abd al-Qadir al-Jilani dapat terbaca dengan jelas. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library reaseach) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Adapun sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya Syaikh ?Abd al-Qadir al-Jilani yang berjudul Tafsir al-Jilani. Sedangkan sumber sekunder berasal dari karya-karya Syaikh ?Abd al-Qadir al-Jilani yang lainnya dan juga pemikiran-pemikiran ulama?-ulama? tasawuf yang lainnya. Adapun hasil dari penelitian ini, ternyata Syaikh ?Abd al-Qadir al-Jilani dalam menafsirkan kata Qolbun Salim lebih menitik beratkan pada sisi internalisasi terkait hubungan hamba kepada Tuhannya dan harus berusaha menjahui perkara yang bisa merusaknya, bila hubungan hamba kepada Tuhannya baik maka baik pula hubungan manusia dengan semua makhluk ciptaan-Nya. Dalam penafsiran Qolbun Salim menurut Syaikh ?Abd al-Qadir al-Jilani yang terdapat dalam Q.S. Asy-Syu?ara? ayat 89 dan Q.S. As-Saffat ayat 84, dapat ditarik kesimpulan menjadi tahapan agar manusia bisa sampai pada derajat Qolbun Salim yaitu: Pertama, ihlas beribadah kepada Allah bersih dari cinta dunia, riya?, ?ujub, tidak mencari pahala, ihlas menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah, ihlas menerima semua ketetapan Allah. Kedua, menghindari dari segala sesuatu yang bisa menyesatkan. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Qolbun Salim; Syaikh 'Abd al-Qadir al-Jilani; Al-Qur"an surat As-Soffat ayat 84 M1 - skripsi TI - PENAFSIRAN QOLBUN SALIM MENURUT SYAIKH 'ABD AL-QADIR AL-JILANI DALAM TAFSIR AL-JILANI AV - restricted EP - 123 ER -