TY - THES N1 - Pembimbing: Drs. H. Muhammad Yusron, M.A. ID - digilib49039 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49039/ A1 - Ghina Ainul Hanifah, NIM.: 15530001 Y1 - 2019/09/19/ N2 - Alquran merupakan sebuah kitab suci yang di dalamnya terdapat pembahasan mengenai berbagai macam hal, baik hal-hal yang bersifat materi maupun yang bersifat inmateri. Adanya pembahasan mengenai hal yang bersifat inmateri di dalam Alquran bukan berarti Alquran mengandung ajaran yang irasional. Lebih dari itu, hal ini menunjukkan bahwa dalam memahami Alquran memerlukan rasio dan intuisi yang seimbang, sebab ada hal-hal yang bersifat suprarasional yang tidak dapat dipahami hanya dengan menggunakan rasio saja, ataupun intuisi saja. Salah satu hal yang bersifat inmateri yang dibahas di dalam Alquran adalah ru?. Kata ru? sendiri, di dalam Alquran, diulang sebanyak 21 kali. Kata ru? ini memiliki makna yang berbeda di setiap konteks kalimatnya. Beberapa memiliki makna yang menguatkan ajaran Islam, secara teologis. Namun ada juga yang menunjukkan makna yang bersinggungan dengan konsep teologis kaum Nasrani. Adanya perbedaan makna ini menginspirasi penulis untuk mengkaji makna kata ru? yang ada di dalam Alquran secara lebih jauh dan mendalam. Toshihiko Izutsu adalah salah satu tokoh yang mengembangkan teori semantik dalam kajian Alquran, dalam hal ini dengan menyikapi ragam pengulangan kata ruh dalam Alquran sesuai konteks penyebutannya, dan berusaha menyingkap weltanschauung atau pandangan dunia Alquran terhadap term ini. Skripsi ini mencoba menguraikan makna kata ru? yang terdapat di dalam Alquran dengan menggunakan kajian semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Metode yang digunakan adalah analitis deskriptif dengan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan bahasa. Proses yang digunakan dalam penelitian ini adalah meneliti makna dasar dan makna relasional kata ru? dengan menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatic. Kemudian dilanjut dengan meneliti penggunaan kata ruh pada periode pra Qur?anik, Qur?anik, dan pasca Qur?anik, serta menemukan weltanschauung kata ru?. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kata ru? memiliki makna dasar sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak dapat diindra namun kehadirannya dapat menggerakan dan membawa kehidupan. Secara relasional, kata ini memiliki makna nyawa yang menghidupkan manusia, Jibril ?alaih alsalam sebagai malaikat mulia yang bertugas menyampaikan wahyu, wahyu yang diberikan kepada hamba yang dikehendaki Allah, khususnya Alquran, dan pertolongan Allah. Pada periode pra Qur?anik kata ru? belum menjadi sebuah kata kunci yang umum dipakai oleh masyarakat Arab pada saat itu. Kata ini hanya dikenal sebagai sebuah kata muzakkar yang bermakna tiupan. Pada periode Qur?anik, kata ru? mengalami perkembangan dengan mengandung makna yang beragam, yang memiliki satu kesamaan sebagai sesuatu yang inmateri namun membawa kehidupan, selain kehidupan fisik, juga dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada periode pasca Qur?anik kata ru? yang masuk ke dalam sistem ilmu teologi mengalami perkembangan makna sebagai segala hal yang dapat menggerakan dan menghidupkan, seperti ilmu, kebajikan, cinta, ikhlas, tawakal, dan kejujuran. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - semantik; Toshihiko Izutsu M1 - skripsi TI - RUH DALAM AL QURAN (KAJIAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU) AV - restricted EP - 151 ER -