@phdthesis{digilib49091, title = {KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 15530091 Kunti Rohmatal Faidah}, year = {2019}, note = {Pembimbing : Aida Hidayah, S.Th.I., M.Hum}, keywords = {Kedudukan dan peran perempuan, dalam keluarga}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49091/}, abstract = {Pada kondisi sosial, perempuan masih memiliki adanya kesempatan untuk berperan aktif di masyarakat baik itu dalam bidang profesi, sosial dan politik. Meskipun demikian, tugas pokok perempuan adalah di rumah. Karena peran perempuan begitu dominan dalam keluarga. Hal tersebut menarik jika dijadikan sebagai bahan penelitian tafsir. Penafsiran terhadap ayat-ayat peran perempuan dalam keluarga ditelisik dari kitab Al-Ibr{\~i}z dan kitab Tafs{\~i}r Al-Mishb{\=a}h. Karena pada kitab tafsir Al-Ibr{\~i}z merupakan kitab tafsir berbahasa jawa yang ditulis oleh kiai Bisri Mustofa asli Jawa dengan budaya yang masih patriarkhi. Sedangkan kitab Tafs{\~i}r Al-Mishb{\=a}h ditulis oleh Quraish Shihab, seorang mufasir yang begitu akademisi dan banyak mengeluarkan pendapat tentang perempuan. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian yang menggunakan sumber penelitian berupa bahan pustaka, tanpa melakukan survei maupun observasi. Sumber primer penelitian tersebut yakni kitab Tafsir Al-Ibr{\~i}z karya Bisri Mustofa dan kitab Tafs{\~i}r Al-Mishb{\=a}h karya M. Quraish Shihab. Adapun sumber sekundernya adalah data penunjang yang masih ada kaitannya dengan kajian yang diangkat. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif komparatif. Informasi yang telah didapat kemudian dianalisis untuk memperoleh pemahaman terhadap ayat-ayat tentang peran perempuan dalam keluarga menurut kitab tafsir Al-Ibr{\~i}z dan kitab Tafs{\~i}r Al-Mishb{\=a}h. Setelah iu dilakukan komparasi guna memperoleh persamaan dan perbedaan ayat-ayat peran perempuan dalam keluarga. Dari penelitian tersebut menghasilkan klasifikasi kedudukan perempuan beserta perannya. Sebuah kedudukan dapat memengaruhi sebuah peran. Perempuan yang mempunyai kedudukan sebagai istri wajib mempunyai peran menjaga tingkah laku untuk suaminya. Selain itu, mempunyai peran sebagai ladang untuk suaminya. Kemudian ketika perempuan memiliki keuddukan sebagai ibu mempunyai beberapa peran, yaitu mengandung dan mendidik anak, dan menyusui hingga menyapih. Kemudian kedudukan perempuan sebagai anak mempunyai peran membantu orangtuanya. Dalam menafsirkan ayat istri yang menjaga tingkah laku, kedua kitab mempunyai kesamaan yaitu istri yang taat ialah istri yang menjaga diri ketika suaminya sedang tidak bersamanya. Kemudian ketika menafsirkan istri sebagai ladang, Al-Ibr{\=i}z hanya menekankan untuk berdoa sebelum melakukan hubungan suami istri. Sedangkan Al-Mishb{\=a}h mencantumkan ilmu sains seperti faktor kromosom antara laki-laki dengan perempuan. Sementara sebagai ibu, kedua kitab mempunyai inti penafsiran yang sama yaitu ibu tekah bersusah payah dalam mengandung dan masih mempunyai tanggungan mendidik anak agar mempunyai keturunan yang baik. Pada ibu menyusui, kedua kitab menekankan ibu kandung wajib hukumnya menyusui anak kandung. Namun, dalam Al-Mishb{\=a}h disebutkan alasan ibu menyusui anaknya ialah karena faktor kenyamanan anak. Dan kedudukan perempuan sebagai anak pada tafsir Al-Ibr{\=i}z ditafsirkan seperti terjemahan al-Qur?an ke dalam bahasa Jawa. Sedangkan Al-Mishb{\=a}h menafsirkan lebih kepada perempuan yang boleh keluar rumah dengan alasan membantu orangtuanya.} }