@phdthesis{digilib49103, title = {EPISTEMOLOGI FIKIH WAHBAH AZ-ZUHAILI DAN RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 1530016001 Muhammadun}, year = {2019}, note = {Promotor : 1. Prof. Dr. H. Khoiruddin, MA. 2. Dr. H. Agus Muh. Najib, M.Ag.}, keywords = {epistemologi, bayani-burhani dan relevansi.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49103/}, abstract = {Kegelisahan akademik dalam disertasi ini adalah: (1) Wahbah az-Zuhaili dipandang sebagai tokoh yang sangat konsen dan produktif dalam kajian hukum Islam di kancah internasional. (2) Dia memiliki keunikan dengan konsep wasat\{iyyahnya dalam pemikiran hukum Islam yang menyejukkan dan relatif diterima oleh semua kalangan baik sunni maupun syi?ah. (3) Kitab Usul al-Fiqhi al-Islami dan al- Fiqhu al-Isla{\ensuremath{>}}miyyu wa Adillatuhu sebagai produk pemikirannya sangat populer di kalangan pemerhati syariah. Di Indonesia, karya-karyanya banyak direspon oleh para tokoh pemikir hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bangunan epistemologi fikih yang digunakannya dalam kajian hukum keluarga Islam, untuk melihat epistemologi fikihnya dalam kajian kritik nalar; bayani, irfani dan burhani serta berupaya mengeksplorasi relevansi epistemologi fikihnya dengan pengembangan hukum keluarga Islam di Indonesia. Data inti penulisan disertasi ini berupa pemikiranpemikiran epistemologi fikih Wahbah az-Zuh\{aili yang terkait dengan rumusan masalah di atas. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran kepustakaan. Sumber data primer adalah Us\}u{\ensuremath{>}}l al-Fiqhi al-Isla{\ensuremath{>}}mi{\ensuremath{>}} dan al-Fiqhu al-Isla{\ensuremath{>}}miyyu wa Adillatuhu. Untuk pemikiran epistemologi fikih secara umum adalah karya-karya standar usul fikih. Sumber data sekunder mencakup penelitian-penelitian yang mengkaji Wahbah az- Zuh\{aili. Selain itu terdapat pula sumber data tersier yaitu karya-karya yang mendiskusikan sistem pengetahuan Islam dan usul fikih secara umum. Adapun sarana untuk membaca data dari epistemologi fikih Wahbah az-Zuhaili ini ialah dengan menggunakan teori ilmu pengetahuan (epistemologi) al-Jabiri. Sedangkan untuk menganalisa relavansi pada epistimologi fikih Wahbah az- Zuhaili terhadap pengembangan hukum Islam di Indonesia, penulis menggunakan teori maslahat at-Tufi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan menggunakan metode interpretasi yang mempunyai maksud untuk mendapatkan pemahaman yang tepat mengenai ekspresi xiii pemikiran epistemologi yang terpendam di balik berbagai teori hukum Islam Wahbah az-Zuh\{aili dalam dua kitabnya di atas serta untuk mendapatkan relevansi epistemologi fikihnya dengan pengembangan hukum keluarga Islam di Indonesia. Hasil penelitian ialah: bangunan epistemologi fikih Wahbah az-Zuh\{aili dalam menetapkan keputusan hukum keluarga Islam terlihat masih ketat menggunakan epistemologi bayani yakni dengan penempatan al-Quran dan as-sunnah pada posisi puncak dalam hirarki sumber penggalian hukum, kendati menggunakan sumber yang lain. Dalam kajian kritik nalar terlihat epistemologinya lebih dominan menggunakan nalar burhani, yakni proses pembuatan rumusan penalaran dalam agama, serta reformulasi rasionalismenya terlihat sering menggunakan prinsip-prinsip dasar doktrinal (maqasid asy-syari?ah). Sedangkan epistemologi fikihnya mempunyai relevansi dengan pengembangan hukum keluarga Islam di Indonesia karena dia berusaha mencapai kemaslahatan umum dengan mengangkat nalar burhani melalui pradigma maqa{\ensuremath{>}}sid asy-syari{\ensuremath{>}}?ah untuk mengimbangi epistemologi bayani.} }