%0 Thesis %9 Skripsi %A Mochamad Khosim, NIM. 15530116 %B Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam %D 2019 %F digilib:49118 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Resepsi estetis qur’ani dalam musik rock sholawat %P 44 %T RESEPSI ESTETIS QUR’ANI DALAM MUSIK ROCK SHOLAWAT (Studi Kritis terhadap Praktik Grup Musik Rofa Band, Pleret, Bantul, Yogyakarta) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49118/ %X Interaksi seorang Muslim terhadap Al-Qur’an secara langsung baik dengan lisan, tulisan, maupun dengan bentuk pengamalan mengakibatkan timbulnya pengalaman berbeda pada masing-masing individu. Proses tersebut yang kemudian melahirkan tradisi serta berbagai macam resepsi terhadap pemahaman makna ayat Al-Qur’an. Keterlibatan seseorang terhadap Al-Qur’an maupun hadis yang kemudian diresepsi (diterima) berdasarkan tingkat pengetahuan dan dipraktikkan dalam berbagai aspek kehidupan itulah kemudian dipahami dengan istilah “Living Qur’an” dan “Living Hadis”. Dari fenomena tersebut penulis mencoba meneliti mengenai resepsi estetis dari seorang Kiai di Pondok Pesantren Rouḍotul Fatiḥāh terhadap seni musik dalam sebuah komunitas musik yang disebut dengan Rofa Band. Dengan berfokus pada rumusan masalah terkait bagaimana kegelisahan dan latar belakang diciptakannya Rofa Band serta makna dari lagu-lagu yang disampaikan. Juga mencoba mengungkap dari aspek bagaimana transmisi dan transfomasi keilmuan yang dilakukan KH. Fuad Riyadi kaitkannya dengan resepsi ayat Al-Qur’an dalam praktik Rofa Band. Metodologi yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif dengan memfokuskan pada data-data lapangan. Adapun proses pengumpulan data dengan melalui observasi-partisipasi dengan wawancara langsung pada narasumber serta dokumentasi. Sebagai landasan teori, peneliti menggunakan teori yang digagas oleh Peter L. Berger dan Thomas Lockmann dalam bukunya The Social Contruction of Reality yang menyebutkan bahwa kontruksi sosial terbangun tidak terlepas dari proses historis yang menghubungkan ruang-ruang tradisi. Tiga tahap yang dilalui proses tradisi tersebut, yakni eksternalisasi, objektifikasi dan internalisasi. Hasil pnelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa alasan dibentuknya Rofa Band oleh Gus Fuad dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, kegelisahan Gus Fuad terhadap maraknya pengaruh musik Barat bagi masyarakat, kedua, dorongan dari salah seorang gurunya, dan ketiga, keinginan Gus Fuad menyampaikan pesan cinta Nabi SAW melalui seni musik. Adapun makna dari lagu-lagu Rofa Band bahwa Gus Fuad ingin menyampikan besarnya cinta dan kasih Rasul SAW kepada umatnya. Serta transmisi dan transformasi keilmuan yang dilakukan Gus Fuad tidak terlepas dari pengajaran di lingkungan Pesantren Roudlotul Fatihah, termasuk didalamnya adalah praktik dari Rofa Band yang telah diterima oleh masyarakat Pesantren sebagai salah satu tradisi dari Pak Kiai. Kata Kunci: Resepsi, Tradisi, Living Qur’an, Transmisi, Transformsi. %Z Pembimbing : Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I, MA,