TY - THES N1 - Pembimbing : Muhammad Hidayat Noor, S.Ag. M.Ag., ID - digilib49171 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49171/ A1 - Vijay Asyfa Betay Seer, NIM.15530004 Y1 - 2019/// N2 - Fitrah manusia seringkali diartikan dengan potensi manusia untuk mengenal baik dan buruk. Tetapi tidak sesederhana itu, dalam konteks kajian ini fitrah manusia adalah komponen-komponen penyusun manusia yang menjadikannya disebut manusia. Penulis menarik Tafsir dalam kitab tafsir al-Mishbah dan tafsir al-Azhar untuk menjabarkan masing-masing komponen penyusun tersebut. Banyak aspek yang biasanya disepelekan karena dianggap ?sama? namun Quraish Shihab dan Hamka memiliki istilah dan definisi yang berbeda. Quraish Shihab dan Hamka adalah mufassir dari Indonesia yang menafsirkan ayat Alquran dengan bahasa Indonesia. Selain itu, penafsiran kontekstualis dalam kitab tafsirnya berhadapan dengan konteks sosial masyarakat Indonesia. Keunikan kedua tafsir ini adalah menggunakan corak adaby ijtima?i yaitu sosial kemasyarakatan namun dengan sudut pendekatan yang berbeda. Quraish Shihab lebih secara psyco-sosiologis, struktural, dan sistematis. Sedangkan Hamka lebih kearah sosiologis, filosofis, sufistik. Lalu dari konsep yang dibangun, direlevansikan dengan kondisi yang ada di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis data library research (kajian kepustakaan). Metode yang digunakan adalah metode komparatif atau perbandingan. Artinya penulis membandingkan antara tafsir al-Mishbah dengan tafsir al-Azhar. Penulis menarik sebuah konsep fitrah manusia secara umum, lalu digunakan untuk mengkonsepsi fitrah manusia dengan membandingkan kedua tafsir berdasarkan ayat-ayat yang mewakili masing-masing aspek fitrah. Sehingga dapat diketahui titik singgung dan perbedaan diantara kedua tafsir. Di sisi lain terbentuk sebuah konsep fitrah manusia secara utuh. Berdasarkan QS. Ar-Rum ayat 30, dalam kitab Tafsir al-Mishbah dijelaskan Fitrah manusia adalah bekal yang Allah berikan kepada manusia untuk mengenal Tuhannya dan patuh kepada Tuhannya. Sedangkan dalam kitab tafsir al-Azhar dijelaskan, fitrah manusia adalah pengakuan akan adanya Pencipta sejak akal tumbuh sebagai kesatuan insani atau sejak manusia dapat menggunakan akalnya. Fitrah manusia memiliki 3 aspek, yaitu fitrah jismiyyah, fitrah nafsiyyah (nafs, ?aql, qolb), dan fitrah ruhiyyah. Ketiga komponen inilah yang tersusun terpadu menjadi manusia. Masing-masing komponen memiliki fungsi tersendiri namun tidak bisa bekerja selain terpadu menjadi kesatuan yang bernama fitrah. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Fitrah Manusia KW - tafsir al-Mishbah KW - tafsir al-Azhar. M1 - skripsi TI - KONSEP FITRAH MANUSIA DALAM AL-QUR?AN (Studi Komparatif Tafsir al-Mishbah dan Tafsir al-Azhar) AV - restricted EP - 120 ER -