@phdthesis{digilib49200, title = {MOTIF SOSIAL TIM ADVOKASI ARUS BAWAH (TAABAH) PADA MASYARAKAT MARJINAL LEDOK TIMOHO YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM . 13540058 Hanan Arif Setiawan}, year = {2019}, note = {Pembimbing : Dr. Masroer}, keywords = {Motif Sosial, TAABAH}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49200/}, abstract = {Hanan Arif Setiawan (13540058), Motif Sosial Tim Advokasi Arus Bawah (TAABAH) pada Masyarakat Ledok Timoho Yogyakarta. Skripsi Jurusan Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tim Advokasi Arus Bawah atau sering disingkat TAABAH merupakan LSM (Lembaga Sosial Kemasyarakatan) yang bergerak pada bidang pengentasan kemiskinan di daerah Yogyakarta. Organisasi TAABAH ini merupakan organisasi yang terbentuk dari kumpulan kumpulan masyarakat di Yogyakarta yang bekerja pada sektor informal jalanan, seperti pedagang asongan, tukang parkir, pengamen, dan pemulung. Awalnya hanya beberapa orang yang mempunyai keluh kesah yang sama sehingga merka bersama - sama mencari solusi permasalahan mereka. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui motif sosial Tim Advokasi Arus Bawah (TAABAH) dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat Ledok Timoho. Selain itu juga mengetahui niai-nilai agama yang memengaruhi pendampingan da pemberdayaan masyarakat Ledok Timoh oleh Tim Advkasi Arus Bawah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan sosiologis. Metode pengumpulan data terdiri rapport, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasionalisasi atas tujuan (Zweckrational) dapat terlihat pada cita-cita pendiri TAABAH yang ingin mengurangi kemiskinan masyarakat marginal Kota Yogyakarta. Rasionalitas nilai (Wertrational) yakni penanaman nilai-nilai yang ada pada masyarakat ideal ke dalam masyarakat Ledok Timoho. Tindakan affektual yang tergambar pada pendiri TAABAH yang mempunyai latar belakang yang sama dengan masyarakat Ledok Timoho yang ingin memiliki kehidupan yang layak dan terbebas dari kemiskinan. Untuk mengetahui nilai-nilai agama dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat Ledok Timoho Yogyakarta oleh TAABAH penulis menggunakan teori dialektika sosial yang membagi tidakan menjadi 3 yaitu eksternalisasi dimana angota TAABAH mengenali lingkungannya. Ke dua objektivasi yaitu anggota-anggota TAABAH mengrganisasikan diri sebagai pengurus TAABAH yang akan melakukann ppendampingan dan pemberdayaan masyarakat Ledok Timoho. Ke tiga internalisasi dimana TAABAH merealisasikan ide-idenya secara tidak langsung memasukkan nilai-nilai agama kedalam kebiasaan-kebiasaan masyarakat Ledok Timoho supaya terciptanya keteraturan ditengah masyarakat Ledok Timoho.} }