%0 Thesis %9 Skripsi %A Shofa Miftahussa’idah, NIM.: 14110079 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2022 %F digilib:49275 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Novel, Mamo Zein, Ramadhan el-Bouthy, Cinta Sufistik, Rabi’ah Adawiyah %P 96 %T AL HUBB Al SUFI BAINA MAMO WA ZAYN FI AL RIWAYAH " MAMO ZAIN QISSHAH HUBB NABAT FI AL ARDH WA AYNA' FI AL SAM' " LI RAMADHAN EL-BOUTI (DIRASAH TAHLILIYAH MAUDU 'IYAH) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49275/ %X Novel "Mamo Zein Qishshotu Hubbin Nabaat fi al-Ardh wa Ayna’u fi as-Samaa " ini bercerita tentang cinta tulus antarmanusia sebagai awal perjalanan menuju pengenalan kepada Tuhannya yang dialami oleh tokoh utama yakni Mamo dan Zein kekasihnya. Konflik berawal sejak hati Mamo dicuri Putri Zein, sejak itu Mamo merasakan derita tak berkesudahan karena ia merasa tak lagi berharga jika Putri Zein tidak ada di sisinya. Ia semakin menderita setelah Tajouddin, sahabat karibnya melangsungkan pernikahan dengan belahan jiwanya, Putri Siti, kakak kandung Putri Zein. Mamo semakin bersedih dan terluka ketika mengetahui Amir Zainouddin yang menjadi wali pernikahan Putri Zein tak menyetujui jalinan cintanya dan malah memenjarakannya. Dalam bidang cinta sufistik dijelaskan bahwa sesungguhnya cinta tulus antarmanusia adalah awal perjalanan menuju pengenalan kepada Tuhan, memasuki pengalaman mencintai-Nya dan limpahan anugerah dan kemurahan-Nya. Dalam skripsi ini peneliti membahas tema cinta sufistik yang terjadi pada tokoh utama yakni Mamo dan Zein menggunakan teori tema cinta sufi Rabi’ah Adawiyah. Rabi’ah Adawiyah mengisyaratkan adanya dua bentuk cinta, yaitu (1) cinta yang lahir dari kesaksian kepada kemurahan Tuhan, cinta karena kecenderungan hati, (2) Cinta yang lahir dari kesaksian hati kepada adanya kesempurnaan Tuhan dalam segala hal. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Tema-tema dalam bentuk cinta yang lahir dari kesaksian kepada kemurahan Tuhan, karena kecenderungan hati, yakni Cinta pada pandangan pertama, Cinta memabukkan hingga membuat sakit fisik, Cinta sebagai lentera petunjuk jiwa, Cinta adalah rasa sakit dan pengorbanan, Segala apa yang ada pada kekasih adalah nyawa dan jiwa pecinta, Cinta karena hawa nafsu membutakan akal sehat, Tidak selamanya cinta itu indah dan bahagia, Cinta menyepuh bahagia. (2) Tema-tema dalam bentuk cinta yang lahir dari kesaksian hati kepada adanya kesempurnaan Tuhan dalam segala hal, yakni Cinta sebagai titik balik manusia, Cinta adalah keabadian, Tujuannya adalah ridho Allah, Rindu dan cinta hanya milik Tuhan. %Z Pembimbing : Dr. H. Moh. Kanif Anwari, S.Ag., M.Ag