eprintid: 49277 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/04/92/77 datestamp: 2022-02-16 03:21:01 lastmod: 2022-02-16 03:21:01 status_changed: 2022-02-16 03:21:01 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Bunga Fitriya Ritonga, NIM.:14120004 title: INDEPENDENSI HAMKA DALAM MEMIMPIN MAJELIS ULAMA INDONESIA (1975-1981) ispublished: pub subjects: bio_tok subjects: pem_islam divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: Hamka, Fatwa, Independen note: Pembimbing: Siti Maimunah, S.Ag., Hum. abstract: Pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ulama Indonesia sebagai hasil musyawarah alim ulama, zuama, dan tokoh-tokoh lainnya di Jakarta pada tahun 1975. Pada pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan untuk membentuk suatu wadah ruang bermusyawarah para ulama. Majelis Ulama Indonesia terbentuk karena pembatasan peran ulama dalam urusan agama dan sebagai kebutuhan pemerintah untuk memperbaiki pelayanan umat Islam secara perseorangan dan secara organisasi mengenai masalah keagamaan, dan soal-soal masyarakat pada umumnya. Kegiatan keagamaan pada saat itu dibatasi dan diawasi. Kesepakatan ini tertuang dalam Piagam berdirinya MUI, yang ditandatangani oleh seluruh peserta musyawarah. Berdasarkan uraian tersebut penting untuk dibahas mengenai Mengapa MUI didirikan? Apa usaha Hamka untuk menjadikan MUI sebagai lembaga Independen? Bagaimana bentuk independensi MUI pada masa Hamka? Penelitian ini menggunakan pendekatan biografi dan sosial. Sedangkan untuk teori, peneliti menggunakan teori kepemimpinan Max Webber. Teori kepemimpinan ini berusaha untuk mendeskripsikan tentang kepemimpinan Hamka pada saat menjadi ketua Mejalis Ulama Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi empat langkah, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Penggunaan metode sejarah bertujuan agar diperoleh uraian yang kronologis, sistematis dan sesuai dengan fakta sejarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis peran Hamka dalam mengindependen kan Majelis Ulama Indonesia. Hasil dari penelitian ini memberikan informasi bahwa berdirinya Majelis Ulama Indonesia dilatarbelakangi oleh gagasan untuk menyatukan para ulama pada sebuah wadah. Tugas wadah tersebut merupakan membahas kasus umat dan mengeluarkan fatwa dan praktik-praktik ajaran Islam. Terpilihnya Hamka sebagai ketua MUI dikarenakan Hamka mampu membuat MUI merdeka dalam mengambil dan membuat keputusan mengeluarkan fatwa tanpa campur tangan dari pemerintah, kemudian sikap Hamka yang merupakan ulama senior yang kharismatik dan dihormati oleh seluruh kalangan umat Islam. Dibawah kepemimpinan Hamka, MUI telah memberikan sumbangsih yang besar bagi umat Islam Indonesia. Mengeluarkan fatwa dan menjawab pertanyaan agama yang muncul di masyarakat Indonesia. Pada periode pertama, Hamka merupakan salah satu pendiri bersama 53 perwakilan lainnya yang menandatangani piagam pendirian MUI. Kemudian pada periode selanjutnya, Hamka melakukan tugas sebagai ketua MUI seperti membangun managemen keorganisasian MUI, menjembatani umat Islam dan pemerintah, menjaga akidah umat Islam dan kerukunan umat beragama hingga mewakili umat Islam Indonesia dalam hubungannya dengan non-Muslim maupun dunia Islam Internasional. date: 2021-12-31 date_type: published pages: 78 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Bunga Fitriya Ritonga, NIM.:14120004 (2021) INDEPENDENSI HAMKA DALAM MEMIMPIN MAJELIS ULAMA INDONESIA (1975-1981). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49277/1/14120004_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49277/2/14120004_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf