%0 Journal Article %A A. MALIK MADANIY, %D 2008 %F digilib:493 %I Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %J /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 33 Th. 1985/ %K Citra, Status Sosial, Haji, Masyarakat Pedesaan, Madura %T CITRA STATUS SOSIAL PARA HAJI DI KALANGAN MASYARAKAT PEDESAAN MADURA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/493/ %X Penduduk asli Madura dikenal sebagai masyarakat yang kuat dan teguh dalam memegangi identitas mereka sebagai pemeluk-pemeluk agama Islam. Oleh karena itu dapat dianggap sebagai suatu penghinaaan dan pencemaran yang berat apabila kepada kepada mereka dilontarkan tuduhansebagai orang yang bukan Islam. Apakah keteguhan memegangi identitas Islam ini sudah diikuti pula dengan kesadaran yang tinggi dalam menghayati dan mengamalkan butir-butir nilai ajaran Islam dalam perilaku kehidupan mereka sehari-hari, baik dalam hal-hal yang berkaitan dengan aspek sosial kemasyarakatan i(muamalah)/i dan lain sebagainya; hal ini memerlukan suatu penelitian tersendiri. Terlepas dari berbagai kemungkinan dalam menjawab pertanyaan di atas, satu hal yang pasti bahwa aspek peribadatan menempati kedudukan yang istimewa dalam kehidupan keagamaan masyarakat Madura. Ibadah Haji sebagai salah satu dari rukun Islam yang lima merupakan ibadah yang memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang Madura. Hal ini terbukti dari kenyataan besarnya minat penduduk untuk melaksanakan ibadah ini. Data-data statistik yang ada pada Kantor Pemda Tingkat 1 Jawa Timur c/q Sub Bagian Urusan Haji dapat memperjelas kebenaran pernyataan ini. (A. Malik, 1982/1983 ; 20). Kenyataan besarnya minat berhaji di atas tidak dapat dipungkiri merupakan suatu hal yang menarik perhatian, mengingat di satu pihak ibadah haji sangat banyak bergantung kepada kemampuan finansial seorang Muslim yang di Indonesia dikenal ONH (Ongkos Naik Haji) yang relatif mahal, sehingga tidak mengherankan bila Bernard Lewis menyatakan : In practice, statistic shows that only a small number of Muslims, especially in the case of those countries far from Mecca, is able to perform the pilgrimage (B. Lewis, 1971 : 33); sedang di lain pihak Madura dikenal sebagai pulau yang tandus dan gersang dengan taraf kehidupan ekonomi sebagian penduduknya yang sebagian besar masih rekatif rendah dibandingkan dengan daerah-daerha lain di Propinsi Jawa TImur (Mubyarto, 1983 : 15-16). Dengan kata lain, bahwa bagi sebagian besar orang Madura yang berhasil menunaikan Ibadah Haji, ibadah Haji benar-benar menuntut pengorbanan yang tidak kecil. Dari sisi ini, dapat dipahami apabila para Haji dalam kalangan masyarakat Madura, khususnya di kalangan masyarakat pedesaan dapat memperoleh status sosial yang tinggi melebihi lapisan-lapisan masyarakat awam non Haji. b