%0 Thesis %9 Skripsi %A Siti Nurhalisa, NIM.: 16120050 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2021 %F digilib:49311 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Islamisasi, Islamofobia, Muslim-friendly %P 101 %T SEJARAH ISLAM DI KOREA SELATAN (2001-2019) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49311/ %X Islam merupakan agama minoritas di Korea Selatan. Islam pertama kali datang ke Korea melalui jalur perdagangan pada abad 9 M. Pada abad 14 M, kerajaan Korea memberlakukan politik isolasi dan mewajibkan seluruh rakyatnya memeluk agama Konghucu. Oleh karena itu, hubungan Islam dan Korea menjadi terputus. Kemudian pada era modern Islam di Korea Selatan berkembang melalui kontribusi tentara Turki dalam Perang Korea. Semenjak itu, Islam perlahan membangun pondasi pusat kegiatan dan organisasi pegerakan Islam. Akan tetapi, pada tahun 2001, terjadi peristiwa World Trade Center yang membawa arus Islamofobia. Fenomena ini menjadi situasi gawat bagi Islam di Korea Selatan. Di Korea Selatan, Islamofobia menjadi patokan bagi masyarakat dalam menilai agama Islam. Islam diartikan sebagai agama yang identik dengan kekerasan dan terorisme. Meskipun demikian, Islam di negeri ginseng ini mengalami perkembangan secara signifikan. Dalam proses perkembangan ini, strategi Muslim-friendly menjadi salah satu faktor pendukung Islam di Korea Selatan. Inti permasalahan penelitian ini adalah pengaruh strategi Muslim-friendly dalam memberikan sudut pandang baru mengenai Islam di tengah masyarakat Korea Selatan. Penelitian ini berfokus pada perkembangan Islam sebagai agama rahmatan lil‘ālamīn dilihat dari perkembangan muslim, dakwah, dan interaksinya dengan masyarakat umum. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan ilmu sosial-agama dengan teori fungsionalisme struktural Talcott Parson dalam menjelaskan hubungan agama dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi heuristis, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah temuan bahwa strategi Muslim-friendly menjadi wadah yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam di Korea Selatan paska teristiwa WTC. Wadah ini merepresentasikan upaya pengenalan Islam di Korea Selatan melalui dua arah, yaitu kemudahan akses dakwah Islam dan dukungan pemerintah setempat terhadap wisata halal Korea Selatan. Dakwah di Korea Selatan menggunakan cara yang bersifat holistik, build in Qur’an, dan mengedepankan karakter Islam ramah. Upaya dakwah ini bertujuan untuk menjaga identitas keislaman dan mengikis Islamofobia di tengah masyarakat Korea Selatan. Kemudian dukungan pemerintah melalui aktivitas perkonomian menjadi upaya untuk mempromosikan produk halal kepada masyarakat umum Korea Selatan. Oleh karena itu, Islam di Korea Selatan menunjukan perkembangan yang positif. Meski menjadi minoritas, Islam menjadi agama yang diterima baik oleh masyarakat dan muslim dapat hidup berdampingan dengan masyarakat lokal Korea Selatan. %Z Pembimbing : Muhammad Wildan, Ph.D