%0 Thesis %9 Masters %A Zahwa Amaly Fiddaraini, NIM.: 18201010014 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2022 %F digilib:49389 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Zanb, Ism, Kajian Semantik. %P 151 %T MAKNA KATA ZANB DAN ISM DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49389/ %X Pemilihan kata zanb dan ism dalam penelitian ini didasari oleh asumsi bahwa kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yakni dosa. Hal ini menunjukkan bahwa kata zanb dan ism mempunyai relasi sinonimitas dan hubungan yang bersifat paradigmatik karena keduanya terkadang bisa saling menggantikan. Penelitian dengan judul Makna Kata Z|anb dan Ism dalam Al-Qur’an (Kajian Semantik) ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan makna kata zanb dan ism dalam Al-Qur’an dan memahami relasi sintagmatik dan paradigmatik kedua kata tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan sumber primer kitab suci Al-Qur’an dan beberapa karya terkait sebagai sumber data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif. Adapun untuk pendekatan dalam menganalisis, peneliti menggunakan pendekatan semantik Al-Qur’an berdasarkan makna dasar dan relasional semantiknya. Makna relasional diperoleh dari hubungan sintagmatik dan paradigmatik kata-kata tersebut di dalam Al-Qur’an. Dari penelitian ini disimpulkan berdasarkan makna dasarnya, kata zanb memiliki beberapa arti: dosa, kesalahan, sisi akhir sesuatu, bagian atau porsi, hina, keji, dan jahat. Adapun makna dasar dari kata ism adalah: dosa, pelan, lambat, tertinggal, meringkas. Relasi atau hubungan sintagmatik kata zanb yaitu dengan kata-kata: siksaan, azab, musibah, pembinasaan, dan ampunan. Sedangkan relasi sintagmatik kata ism yaitu: membunuh orang lain, memakan bangkai, darah, dan daging babi, mengubah wasiat, mengambil harta orang lain, meminum khamr, berbohong, syirik, menyakiti orang mukmin, prasangka buruk, menyembunyikan kesaksian, dan berkhianat. Adapun relasi atau hubungan paradigmatik kata zanb terkait dengan kata: israf dan sayyi’ah. Sedangkan relasi paradigmatik kata ism dalam Al-Qur’an berkaitan dengan kata-kata: birr, ‘udwan, ma’s{iyah, khat{i’ah, al-bagyu, al-fawahisy, buhtan, dan ifk. Terdapat perbedaan makna antara kata zanb dan ism. Diketahui bahwa kata zanb memiliki konsekuensi siksa, sedangkan kata ism lebih mengacu pada tindakan dosa, tetapi tidak pernah dihubungkan dengan efek siksa Tuhan. %Z Pembimbing: Dr. Khairon Nahdiyyin, M.A