@mastersthesis{digilib49650, month = {August}, title = {MITOS SEBAGAI UPAYA MASYARAKAT INDIGENOUS DALAM MENJAGA KELESTARIAN ALAM (STUDI MITOS DI ALAS PURWO DESA KALIPAHIT BANYUWANGI)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18200010005 Ahmad Syamsul Muarif}, year = {2021}, note = {Pembimbing: Prof. Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag}, keywords = {Mitos, Masyarakat Indigenous, Kelestarian Alam}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49650/}, abstract = {Penelitian ini dilakukan atas dasar latar belakang masyarakat yang masih mempertahankan eksistensi mitos yang berbentuk tatanan nilai-nilai (norma), sosial, agama dan budaya, sebagai pedoman dasar dalam menjalani kehidupan mereka yang diturunkan dari nenek moyang ke generasi selanjutnya, serta sikap kepedulian mereka terhadap alam. Hal tersebut yang melatar belakangi hadirnya tesis ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mitos apa saja yang sedang berkembang, bagaimana pandangan masyarakat setempat, apa implikasi mitos terhadap masyarakat indigenous. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif etnografi, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta dengan pemilihan narasumber yang telah ditetapkan sebagaimana kualifikasi yang ditentukan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mereduksi data, kemudian penyajian data, dan dilakuakan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Alas Purwo di Desa Kalipahit memiliki berbagai mitos, Lelono merupakan salah mitos yang sangat penting untuk dikembangkan, lelono merupakan suatu kegiatan yang sudah dilakukan oleh orang zaman dahulu untuk menenangkan fikiran dan jiwa. Serta mitos mampu mempertahankan eksistensi hutan sebagai sumber kehidupan masyarakat tanpa merusaknya. Menjaga mitos sama dengan menjaga hutan/alam.. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat mengenai mitos di Alas Purwo sangat beragam. Keragaman tersebut dilandasi dari berbagai pengalaman yang sering dialami oleh masyarakat setempat akibat keberadaan mitos-mitos tersebut, adapun beberapa pandangan mereka salah satunya adalah mitos sebagai konservasi cagar budaya, mitos sebagai media distribusi pengetahuan akan pentingnya melestarikan alam. Sedangkan ritual dan kegiatan yang sering dilakukan adalah, upacara pager wesi, selametan, lelono. Hasil berikutnya menunjukkan bahwa mitos berimplikasi pada bagaimana para tokoh agama, masyarakat, ketua adat maupun pemerintah setempat dalam membimbing masyarakatnya melalui kearifan lokal yang berbentuk mitos sehingga masyarakat sadar dan peduli dalam menjaga kelestarian alam. Adapun dua implikasinya yakni pada manusianya yang berupa; toleransi, perilaku, karakter, berwawasan lingkungan dan sikap hormat terhadap alam, sedangkan pada alam, berupa terjaganya alam dari pengerusakan manusia.} }