@mastersthesis{digilib49670, month = {January}, title = {KONFORMITAS BUDAYA BELAJAR DI SALAM (SANGGAR ANAK ALAM) KASIHAN BANTUL}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 19200010038 Fatah Saiful Anwar}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dr. Roma Ulinnuha, S. S., M.Hum.}, keywords = {Konformitas, Merdeka Belajar, Sanggar Anak Alam.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49670/}, abstract = {Tesis ini mengkaji tentang konsep budaya belajar di SALAM (Sanggar Anak Alam) yaitu ?merdeka belajar? dilihat dari sudut pandang konformitas masyarakat terhadap budaya belajar SALAM. Kajian-kajian sebelumnya tentang SALAM adalah seputar latarbelakang konsep belajar yang menjadi trigger utama berdirinya budaya merdeka belajar tersebut. Penelitian lapangan ini akan lebih berkontribusi dalam sumbangsing pengukuhan unik dan pentingnya budaya ?merdeka belajar?, baik dari segi latar pemikiran yang mempengaruhinya dan juga konvergensi budaya tersebut pada sikap konformis masyarakat. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif berdasarkan studi lapangan yang dilakukan selama empat bulan. Penelitian ini berisi tentang hasil wawancara dengan fasilitator, murid, orangtua, serta alumni SALAM. Kemudian bersamaan dengannya juga dilakukan observasi bagaimana kondisi sebenarnya yang terjadi. Sehingga pengumpulan data dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tesis ini menunjukan bahwasanya dalam penyelenggaraan budaya belajar, SALAM memiliki konsep dasar yang kuat terkait pendirian dan independensi yang dilakukan SALAM. Di dalamnya sangat erat kaitannya dengan pendidikan pembebasan (liberasi), juga dengan pendidikan memanusiakan manusia (humanistis), segala aspek yang ada di SALAM seperti kurikulum, silabus, fasilitas, metode, strategi, maupun standar capaian belajar, telah disesuaikan dengan konsep yang dipegangnya. Semangat independensi tersebut juga mendapatkan penerimaan dari masyarakat, terbukti ketika SALAM berniat melakukan formalisasi sekolah pun ditentang oleh masayarakat. Bahkan konsep seperti ini telah diikuti oleh komunitas-komunitas lain. Perlu digaris bawahi bahwasanya SALAM bukanlah sekolah perlawanan mereka hanya mendeklarasikan dirinya sebagai sekolah nonformal dengan format PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang juga termasuk dari program pendidikan pemerintah Indonesia.} }