TY - THES N1 - Pembimbing: 1. Drs. Supriatna 2. Drs. Abdul Halim, M.Hum. ID - digilib4977 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4977/ A1 - NURUL MUAKHIRAH, NIM. 96362668 Y1 - 2015/01/28/ N2 - ABSTRAK Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi'i tidak bersilang pendapat mengenai pemberian hak tempat tinggal dan nafkah bagi isteri yang ditalak raj'i. Sedang perselisihan itu terjadi tatkala talaknya talak bain sugra dan kubra. Jadi menurut Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi'i bahwa isteri yang sedang dalam amp;#8216;iddah disebabkan terjadinya talak raj'i masih berhak atas pemberian nafkah dan temapt tinggal, demikian juga yang ditalak ba'in dalam keadaan hamil. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dan bersifat komparatif. Dalam analisa data, Fokus kajian yang akan digunakan sebagai cara penelitian adalah metode komparasi, dan juga dengan penggabungan metode induktif dan deduktif. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan normative. Antara IMAM Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi'i sepakat bahwa haram hukumnya suami yang beristeri empat dan berkeinginan menikah lagi sedang salah seorang isteri mu'tadah, apabila talaknya raj'i. sedangkan jika talaknya talak ba'in sugra dan kubra, di antara keduanya saling silang pendapat. Imam Abu Hanifah mengharamkan suami tersebut, sedang Imam asy-Syaf'i membolehkannya. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - perkawinan KW - mu'tadah KW - suami beristeri empat KW - Hukum Islam M1 - skripsi TI - PEMIKIRAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI'I TENTANG SUAMI YANG BERISTERI EMPAT ORANG AV - restricted ER -