@phdthesis{digilib49959,
           month = {January},
           title = {AL TASBIH WA AGHRADUHU FI RIYAD AS SALIHIN FI BAB AL FADAIL (DIRASAH TAHLILIYAH BILAGHIYAH)},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM.: 15110046 Muhammad Faisal Syafrizal Mufti},
            year = {2022},
            note = {Pembimbing: Dr. H. Mardjoko Idris, M.Ag},
        keywords = {Bayan, Tasybih, Riyadhus Shalihin.},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49959/},
        abstract = {Balaghah at-Tasybih itu sendiri merupakan suatu ungkapan yang menyatakan bahwa sesuatu itu mempunyai kesamaan dengan yang lainnya dalam sifat. Sedangkan dalam menyamakan hal atau suatu persamaan tersebut menggunakan sarana (adat), baik secara eksplisit maupun implisit.
Kitab hadist Riyadhus as-Shalihin karangan Imam Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawy ad-Dimasyqi merupakan kitab tarbiyah yang banyak menyentuh segala aspek kehidupan individual dan sosial kemasyarakatan dengan uslub yang jelas dan mudah dipahami. Hal ini menjadikan penulis ingin menjadikannya objek kajian yang diteliti.
Dalam kitab Riyad\{hus Shalihin banyak hadist yang mengandung gaya bahasa tasybih. Penulis mencoba untuk mengungkap makna-makna perumpamaan yang ada, khususnya dalam bab keutamaan-keutamaan. Hal tersebut yang menjadi problem dalam penelitian ini.
Metode dari penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, dengan mengumpulkan data untuk mengetahui penggunaan gaya bahasa tasybih dan maksud tujuannya dalam hadist Riyadhus Shalihin bab keutamaan-keutamaan.
Hasil temuan dari penelitian yang penulis lakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut; Macam-macam tasybih dan tujuannya yang ditemukan dalam bab keutamaan-keutamaan, diantaranya; Tasybih mujmal, tasybih jama?, tasybih murakkab, tasybih muakkad, tasybih mufrod, tasybih muta?addid, tasybih mufas\{hal, tasybih mursal, tasybih tam, tasybih baligh, tasybih tamtsil, tasybih taswiyah. Dan tujuan tasybih dalam penelitian ini ialah untuk menjelaskan bentuk musyabbah, menerangkan keadaan musyabbah, memujinya, menjelekkannya, menetapkan keadaannya, serta menampakkan kebenarannya.}
}