TY - THES N1 - Pembimbing: Zuhrotul Latifah, S. Ag., M. Hum ID - digilib49963 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49963/ A1 - Fira Nadzirotul Afrida, NIM.: 17101020036 Y1 - 2021/12/29/ N2 - Tari Badui al-Ikhsan merupakan Kesenian Islam yang muncul dan berkembang di Dusun Candi Winangun, Sleman, Yogyakarta. Berdiri pada tahun 1990 namun harus mengalami kevakuman karena faktor minimnya sumber daya manusia dalam mengelola. Pada tahun 2011 Tari Badui al-Ikhsan bangkit kembali melalui pertunjukannya di Khatmil Qur?an Pondok Pesantren Sunan Pandanaran. Kontribusi Tari Badui al-Ikhsan dalam tradisi Khatmil Qur?an memiliki keunggulan eksistensinya dibanding dengan kelompok Tari Badui di daerah lain sehingga mampu membawa kembali kelestarian kesenian budaya Islam tersebut. Pertunjukan Tari Badui al-Ikhsan setiap tahun dalam tradisi pesantren juga mengalami pergerakan baik dalam bentuk perkembangan ataupun perubahan kelompok tari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Tari Badui al-Ikhsan berkontribusi dalam Tradisi Khatmil Qur?an, menganalisis bagaimana dinamika selama masa pertunjukannya, serta dampak yang ditimbulkan dari pertunjukan Badui al-Ikhsan dalam Tradisi Khatmil Qur?an. Penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi Agama untuk melihat Tari Badui al-Ikhsan sebagai suatu bentuk budaya yang bergerak dalam ranah Islam yang selalu melibatkan umat manusia. Teori yang digunakan yakni manfaat tari sebagai hiburan dan sarana komunikasi oleh Prof. Dr. Muhammad Jazuli. Konsep yang digunakan adalah dinamika dan dampak. Adapun metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi empat tahap yakni, pertama heuristik yaitu pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Kedua verifikasi yaitu, kritik sumber secara internal dan ekternal. Ketiga interpretasi yaitu, menganalisis serta menafsirkan permasalahan dengan fakta dan data sejarah. Keempat historiografi yaitu, penulisan sejarah. Penelitian ini menghasilkan fakta bahwa Tari Badui al-Ikhsan merupakan kesenian budaya Islam dalam bentuk tarian yang muncul dan berkembang di Dusun Candi Winangun melalui peran warga masyarakat terutama para pengurus dan pelaku seni. Masyarakat dan Pesantren sepakat bekerjasama untuk melestarikan kembali budaya warisan nenek moyang tersebut sehingga Badui al- Ikhsan dapat bangkit kembali melalui Tradisi Khatmil Qur?an. Pertunjukan Badui al-Ikhsan dalam tradisi pesantren memberikan perkembangan serta perubahan dalam kelompok tersebut sehingga dikelompokkan dalam tiga fase yakni, masa pasca vakum (2011-2013), masa kemajuan (2014-2016), serta masa kemunduran (2017-2019). Selama rentang waktu tersebut pertunjukan Badui al-Ikhsan juga berdampak terhadap masyarakat Candi Winangun, pihak pesantren Pandanaran, serta para penonton PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Tari Badui al-Ikhsan KW - Dinamika Soisal KW - Khatmil Qur?an M1 - skripsi TI - TARI BADUI AL-IKHSAN DALAM TRADISI KHATMIL QUR?AN DI PONDOK PESANTREN SUNAN PANDANARAN, NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA (2011-2019) AV - restricted EP - 123 ER -