%0 Thesis %9 Masters %A Lalu Munawar Haris, NIM.: 17205010084 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2022 %F digilib:49987 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kafir, Komparatif Ibnu Jarir Al-Ṭabari Dan M. Husain Al-Ṭabaṭaba’i, Tafsir Jami’ Al-Bayan Dan Tafsir Al-Mizan %P 128 %T MAKNA KAFIR DALAM TAFSIR JAMI’ AL-BAYAN DAN TAFSIR AL-MIZAN (STUDI KOMPARATIF IBNU JARIR AL-TABARI DAN M. HUSAIN AL-TABATABA’I ) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49987/ %X Penelitian ini berjudul “Makna Kafir dalam Tafsīr Jamī’ al-Bayān dan al-Mīzān (Studi Komparatif Penafsiran Ibnu Jarīr al-Ṭabarī dan M. Husaīn al-Ţabāţabā’ī)”. Guna menjawab secara signifikan atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul; bagaimana makna Kafir dalam al-Qur’ān menurut Ibnu Jarīr al-Ṭabarī dalam kitab Tafsir Jamī’ al-Bayān fī Tafsīr al-Qur’ān dan M. Husaīn al-Ṭabāṭabā’ī dalam kitab al-Mīzān fī Tafsīr al-Qur’ān, persamaan dan perbedaan penafsiran, serta relevansi penafsiran keduanya dalam konteks Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan metode deskriptif analisis komparatif dengan pendekatan historis. Hasil penelitian ini adalah: konteks sosio historis, sumber penafsiran, metode, dan coraknya memberikan pengaruh signifikan dalam menghasilkan perbedaan penafsiran tentang makna kafir. Antara Ibnu Jarīr al-Ṭabarī dan M. Husaīn al-Ṭabāṭabā’ī sepakat memaknai kata Kafir dalam bentuk isim jama’ muzakkar al-Sālim ( ال ه كافِرُوْ ه ن ) pada lima ayat, yakni QS. al-Māidah: 44, QS. al-‘Arāf: 45, QS. al-Taūbah: 32, QS. al-‘Ankabūt: 47, dan QS. al-Rūm: 8 dengan arti mengingkari dan menutupi, namun berbeda dalam memberikan penjelasan tafsiran kelima ayat tersebut, meskipun perbedaannya tidak begitu jauh. Penafsiran dari kedua tokoh dalam penelitian ini sangat relevan dengan konteks Indonesia yang multi agama dan multi kultural. %Z Pembimbing: Dr. Mahbub Ghozali