@mastersthesis{digilib49999, title = {MAKNA KAFIR DALAM TAFSIR JAMI? AL-BAYAN DAN TAFSIR AL-MIZAN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 17205010084 Lalu Munawar Haris}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Dr. Mahbub.}, keywords = {k{\=a}fir, tafs{\=i}r jam{\=i}? al-bay{\=a}n dan tafs{\=i}r al-m{\=i}z{\=a}n}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49999/}, abstract = {Kata Kafir disebutkan terulang sebanyak 525 kali dalam al-Qur?an. Kata Kafir ini memiliki arti yang beragam seperti, menginkari, menutupi, Syirik, kufur nikmah, pemecah belah, dan lain sebagainya. Penelitian ini berjudul ?Makna Kafir dalam Tafsir Jami? al-Bayan dan al-Mizan (Studi Komparatif Penafsiran Ibnu Jar{\=i}r al-{\d T}abari dan M. Husa{\=i}n al-{\c T}aba{\c t}aba?i)?. Guna menjawab secara signifikan atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul; bagaimana makna Kafir dalam al-Qur?an menurut Ibnu Jar{\=i}r al-{\d T}abari dalam kitab Tafsir Jami? al-Bayan f{\=i} Tafsir al-Qur?an dan M. Husain al-{\d T}aba{\d t}aba?i dalam kitab al-Mizan f{\=i} Tafsir al-Qur?an, persamaan dan perbedaan penafsiran, serta relevansi penafsiran keduanya dalam konteks Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan metode deskriptif analisis komparatif dengan pendekatan historis. Hasil penelitian ini adalah: konteks sosio historis, sumber penafsiran, metode, dan coraknya memberikan pengaruh signifikan dalam menghasilkan perbedaan penafsiran tentang makna kafir. Antara Ibnu Jarir al-{\d T}abar{\=i} dan M. Husain al-{\d T}aba{\d t}aba?{\=i} sepakat memaknai kata Kafir dalam bentuk isim jama? muzakkar al-S{\=a}lim ( ?? ? ???????? ? ? ) pada lima ayat, yakni QS. al-M{\=a}idah: 44, QS. al-?Ar{\=a}f: 45, QS. al-Ta{\=u}bah: 32, QS. al-?Ankab{\=u}t: 47, dan QS. al-R{\=u}m: 8 dengan arti mengingkari dan menutupi, namun berbeda dalam memberikan penjelasan tafsiran kelima ayat tersebut, meskipun perbedaannya tidak begitu jauh. Penafsiran dari kedua tokoh dalam penelitian ini sangat relevan dengan konteks Indonesia yang multi agama dan multi kultural.} }