@phdthesis{digilib50127, month = {May}, title = {KONTRIBUSI TRADISI UNGGAHAN DAN TURUNAN TERHADAP SOLIDARITAS MASYARAKAT ISLAM ADAT TRAH BONOKELING DI DESA PEKUNCEN, JATILAWANG, BANYUMAS}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM: 13540009 Alvin Rizqi Nur Helmy}, year = {2020}, note = {Dr. Masroer, S. Ag., M.Si}, keywords = {Tradisi Unggahan dan Turunan, Masyarakat Islam Adat Trah Bonokeling, Solidaritas}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50127/}, abstract = {Masyarakat Islam Adat Trah Bonokeling di Desa Pekuncen masih menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi Islam kejawen yang sudah diwariskan oleh nenek moyang mereka sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Ziarah makam atau yang biasa diistilahkan oleh masyarakat Jawa dengan istilah nyekar merupakan satu dari sekian tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa. Bagi masyarakat Islam Adat Trah Bonokeling terdapat tradisi Unggahan dan Turunan sebagai dua tradisi penyambutan Bulan Suci Ramadhan yang dilaksanakan pada bulan Sya?ban atau Sadran dan pada bulan Syawal. Penelitian ini berjudul Kontribusi Tradisi Unggahan dan Turunan terhadap Solidaritas Masyarakat Islam Adat Trah Bonokeling di Desa Pekuncen, Jatilawang, Banyumas. Terdapat dua rumusan masalah penelitian yang menjadi pokok pembahasan pada penulisan skripsi ini, yakni Bagaimana deskripsi tentang pengaruh dari pelaksanaan tradisi Unggahan dan Turunan terhadap solidaritas masyarakat Islam Adat Trah Bonokeling di Desa Pekuncen serta Mengapa masyarakat Islam Adat Trah Bonokeling di Desa Pekuncen masih melestarikan tradisi Unggahan dan Turunan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan tokoh-tokoh penting Trah Bonokeling. Metode ini menjadi langkah awal bagi peneliti untuk melihat, mengamati serta menyelidiki fakta-fakta yang terjadi di Desa Pekuncen. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa masyarakat Islam Adat Trah Bonokeling di Desa Pekuncen tergolong memiliki solidaritas sosial yang tinggi dalam melaksanakan tradisi Unggahan dan Turunan. Terdapat beberapa faktor solidaritas masyarakat Islam Adat Trah Bonokeling dapat tercipta dari diadakannya tradisi Unggahan dan Turunan, baik internal maupun ekternal antara lain: keseragaman pola-pola relasi sosial, memiliki latar belakang pekerjaan/profesi yang cenderung homogen atau sama, sistem keyakinan yang dianut bersama, kesamaan trah, kesadaran kolektif yang kuat, semangat gotong-royong dan nilai-nilai adat yang senantiasa dipegang erat dan dilestarikan seperti guyub, tulung tinulung dan teposelero.} }