%0 Thesis %9 Skripsi %A Emaliana Zainun Nafi, NIM.: 14640010 %B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI %D 2020 %F digilib:50310 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kedelai, Babadotan, Pestisida Nabati, Callosobruchus Analis F. %P 54 %T PENGENDALIAN HAMA KUMBANG BUBUK KEDELAI (Callosobruchus analis F.) PADA BIJI KEDELAI (Glycine max L.) DENGAN TEPUNG DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L.) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50310/ %X Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah rusak saat disimpan. Kerusakan yang terjadi pada saat penyimpanan dapat mencapai 90%. Penyebab kerusakan biji kedelai paling banyak adalah hama gudang jenis serangga. Serangga yang paling banyak menyerang biji kedelai saat penyimpanan adalah kumbang bubuk kedelai (Callosobruchus analis F.). Selama ini, cara pengendalian serangga yang paling umum dan dianggap paling efisien adalah secara kimia menggunakan insektisida sintetis, namun berdampak negatif terhadap manusia terutama kesehatan petani dan makhluk hidup lainnya yang mengkonsumsi hasil pertanian tersebut. Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pengendalian hama yaitu dengan insektisida nabati. Babadotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan salah satu gulma yang berpotensi sebagai bahan untuk membuat insektisida nabati, karena mengandung senyawa metabolit seperti alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, dan minyak atsiri. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dosis tepung daun babadotan yang berpengaruh terhadap LD50 serta dosis tepung daun babadotan yang efektif terhadap mortalitas kumbang Callosobruchus analis F. dan mengetahui efek serangan kumbang Callosobruchus analis F. terhadap kualitas biji kedelai setelah pemberian tepung daun babadotan. Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dosis untuk uji pendahuluan yaitu dosis 0 g; 0,50 g; 1,00 g; 1,50 g; dan 2,00 g dengan pengamatan selama 48 jam, selang waktu 6 jam menggunakan 3 kali ulangan. Tahap selanjutnya yaitu uji lanjut dilakukan dengan lima perlakuan dosis yaitu 0 g; 1,50 g; 2,00 g; 2,50 g; dan 3,00 g. Hasil Uji Pendahuluan diperoleh nilai LD50 yang mampu membunuh 50% dari jumlah keseluruhan indvidu adalah 0,875 g pada LD50-30 jam; 0,625 g pada LD50-36 jam; dan 0,545 g pada LD50-46 jam. Sedangkan pada Uji Lanjut dosis tepung daun babadotan yang efektif terhadap mortalitas Callosobruchus analis F. adalah 1,50 g. Penyusutan bobot biji kedelai setelah diberikan perlakuan tepung daun babadotan lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Semakin padat populasi hama maka kerusakan dan penyusutan bobot biji semakin meningkat. Mortalias Callosobruchus analis F. yang terjadi pada perlakuan menyebabkan rendahnya nilai penyusutan bobot biji pada kedelai. %Z Pembimbing: Prof. Dr. Maizer Said Nahdi, M. Si