@phdthesis{digilib50340, title = {?GAMBARAN KEPEMIMPINAN ISLAM PADA NYAI PONDOK PESANTREN DI KABUPATEN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA?}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 17107010084 Septiana Ayu Paramita}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Dr. Erika Setyanti Kusumaputri, S.Psi., M.Si}, keywords = {pemimpin perempuan, kepemimpinan islam, fungsi kepemimpinan, pondok pesantren.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50340/}, abstract = {Kepemimpinan memiliki pengaruh yang besar dan signifikan bagi suatu organisasi atau perusahaan. Mayoritas pemimpin organisasi di Indonesia adalah laki-laki. Salah satu contoh pemimpin organisasi yang didominasi oleh laki-laki adalah pondok pesantren. Sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia memandang bukan suatu hal yang lumrah dan larangan menurut agama, apabila perempuan menduduki posisi pemimpin organisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi gambaran dan fungsi kepemimpinan islam pada Nyai di pondok pesantren. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi multikasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara pada dua informan utama dan empat significant other yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria informan pada penelitian ini adalah Nyai pondok pesantren, memiliki jabatan pemimpin di pondok pesantren, sudah berkeluarga, domisili Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki usia 40-60 tahun. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara pondok pesantren tradisional dan modern dalam memanifestasikan kepemimpinan islam. Bentuk perbedaan yang terlihat adalah nyai pondok pesantren tradisional menjadi pengasuh tunggal, mengkombinasikan adat istiadat Jawa dalam menjalankan kepemimpinannya, metode pembelajaran kitab kuning dan halaqah, dan menerapkan syura. Sedangkan pada nyai pondok pesantren modern menjadi pengasuh bersama suami, menerapkan metode pendekatan secara personal, dan memanfaatkan media sosial dalam berkomunikasi dengan santri. Meskipun terdapat perbedaan, kedua nyai mampu menggambarkan kepemimpinan islam sesuai dengan tiga dimensi, yaitu 1) Teaching with knowlegde and understanding ? God atribute, 2) Caring with responsibility and commitment ? Parent, 3) Guiding with wisdom and values ? Profhet/Leaders. Selain itu, terdapat juga lima fungsi kepemimpinan yang ditemukan, yaitu : 1) Penentu arah, 2) Komunikator, 3) Mediator konflik, 4) Juru bicara dengan pihak eksternal, 5) Integrator.} }