@phdthesis{digilib50383, month = {June}, title = {PEREMPUAN SEBAGAI PEMBATAL SALAT MENURUT NASR AD-DIN AL-ALBANI DAN FATIMA MERNISSI}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 16360028 Muhammad Miftah Irfan}, year = {2020}, note = {Pembimbing : H. Wawan Gunawan S.Ag., M.Ag.}, keywords = {Pemikiran Tokoh, Pembatal Salat, Ibadah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50383/}, abstract = {Rasulullah SAW dan Islam hadir tidak hanya memihak perempuan, tapi juga memandang persamaan antara laki-laki dan perempuan, baik dalam beribadah maupun dalam hak dan kewajiban beragama, hubungan sesama manusia, berkeluarga, berbangsa dan bernegara. Ironisnya, pasca Rasulullah wafat, perdebatan mengenai kesetaraan justru muncul kembali. Salah satu contohnya dapat dilihat dari hadis yang menjelaskan bahwa wanita setara dengan keledai dan anjing. Bukan hanya itu, wanita, keledai dan anjing sama-sama dapat membatalkan salat jika ia lewat dihadapan seorang mu{\d s}alli. Pendapat tekstual hadis diatas dipegangi oleh Syaikh Muhammad Na{\d s}r Ad-D{\=i}n Al-Alb{\=a}ni. Sementara itu seorang tokoh Feminisme asal Maroko, Fatima Mernissi berpendapat sebaliknya, dengan alasan adanya kecenderungan patriarki yang tersimpan dalam hadis tersebut. Penelitian ini mengkaji mengenai pemikiran Na{\d s}r Ad-D{\=i}n Al-Alb{\=a}ni dan Fatima Mernissi dalam memandang permasalahan melintasnya perempuan sebagai pembatal salat. Perbandingan kedua tokoh ini merupakan perbandingan yang seimbang, karena penyusun membedah pemikiran keduannya menggunakanpendekatan u{\d s}ul fiqh. Alasan yang melatar belakangi penelitian ini ialah : (1) minimnya pengetahuan masyarakat mengenai hadis tersebut, (2) guna mengetahui seberapa tepat argumentasi kedua tokoh ketika di bedah meenggunakan analisis u{\d s}ul fiqh. Jenis penelitian yang penyusun gunakan ialah penelitian kepustakaan (library research). Penyusun menggunakan literatu-literatur dari kedua tokoh maupun tokoh-tokoh lain guna mendapatkan hasil penelitian yang baik. Pendekatan yang penyusun gunakan ialah pendekatan u{\d s}ul fiqh. Pendekatan u{\d s}ul fiqh adalah studi Islam dengan menggunakan kaidah-kaidah u{\d s}ul fiqh atau metode-metode istinbat hukum dalam u{\d s}ul fiqh. Teori yang penyusun gunakan dalam skripsi ini ialah Ta?{\=a}ru{\d d} Adillah. Ta?{\=a}ru{\d d} Adillahmerupakan teori dalam u{\d s}ul fiqhguna memacahkan pertentangan yang terjadi antara satu dalil dan dalil yang lain. Dari hasi penelitian ini, penyusun dapat menyimpulkan bahwa kedua tokoh memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing ketika ia dihadapkan pada hadis ini. Na{\d s}r Ad-D{\=i}n Al-Alb{\=a}ni memiliki kekurangan di bidang refrensi, sedangkang Fatima Mernissi memiliki kekurangan dalam menganalisis kepribadian Abu Hurairah. Pada akhirnya seluruh dalil yang di benturkan dengan dalil melintasnya perempuan sebagai pemutus salat adalah daif melainkan satu hadis. Hadis tersebut adalah hadis bantahan yang diriwayatkan oleh ?{\=A}isyah. Setelah diperbandaingkan penyusun memutuskan untuk menggunakan metode taufiq (mengompormikan kedua dalil). Hasilnya adalah kedua dalil tersebut membahas dua hukum yang berbeda. Namun pemaknaan yaq{\d t}a?u disitu dikembalikan kepada makna hakikinya yaitu memotong. Artinya melintasnya perempuan di depan orang salat itu dapat memotong kekhusyu?an salat.} }