@phdthesis{digilib5049, month = {January}, title = {POLITIK EKONOMI SYARIKAT ISLAM (STUDI ATAS PERJUANGAN SYARIKAT ISLAM SURAKARTA DALAM MENGHADAPI DOMINASI PEDAGANGA CINA DARI TAHUN 1912-1916)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM. 96382657 SYAFIATUN HASANAH }, year = {2015}, note = {Pembimbing: 1. Drs. Hamim Ilyas, MA. 2. Drs. Kholid Zulfa, M.Si.}, keywords = {politik ekonomi, Syarikat Islam, domonasi dagang, Cina}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5049/}, abstract = { ABSTRAK Tercatat dalam sejarah sejak kemunculan Syarikat Islam di Surakarta tahun 1912 para pedagang muslim Surakarta khususnya mengalamai kemajuan yang cukup berarti. Upaya-upaya membangun ekonomi yang diterapkan oleh Syarikat Islam sedikit banyak merubah pola pengusaha-pengusaha pribumi. Yang paling mengagumkan dalam waktu empat tahun Syarikat Islam mampu mengimbangi para pedagang Cina. Walaupun pada akhirnya harus mengalami kemunduran kembali ketika Syarikat Islam sudah putar haluan lebih memprioritaskan gerakan politik mutlak. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dan bersifat deskriptif analitis, dengan menggunakan metode pendekatan historis. Dalam penelitian ini pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi. Sedang dalam menganalisa data yang bersifat kualitatif digunakan metode deduktif. Politik ekonomi yang dilakukan Syarikat Islam Surakarta untuk mengimbangi dominasi pedagang Cina dilakukan dengan empat cara yaitu: Pertama, pembinaan ekonomi lemah brupa pemberian kredit modal serta bimbingan dan penyuluhan menejemen administrasi perusahaan. Kedua, pembangunan koperasi dimasing-masing kecamatan serta masing-masing bagian sub usaha masyarakat. Ketiga, mendirikan took-toko. Keempat, perbaikan nasib buruh. Fase-fase perjuangan yang dilakukan Syarikat Islam dalam menghadapi dominasi pedagang Cina dilakukan dengan dua tahap. Pertama, tahap konsolidasi yang menitik beratkan pada reorganisasi. Kedua, tahap diplomasi dan aksi adalah upaya yang ditempuh Syarikat Islam Surakarta dengan jalan negosiasi, membangun relasi dagang dengan poedagang selain Cina serta melakukan aksi. } }