TY - THES N1 - Promotor : Prof. Dr. Abdul Rahman Assegaf, M.Ag. dan Dr. Sumedi, M.Ag. ID - digilib50597 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50597/ A1 - Ngatipan, NIM.: 1530016033 Y1 - 2022/03/08/ N2 - Penelitian yang berjudul Politik Identitas dan Model Pembelajaran Manq?liy di Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini ditulis oleh Ngatipan, NIM 1530016033, mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakartapada program Studi Studi Islam, Konsentrasi Kependidikan Islam dibawah bimbingan para promotor, yaitu Prof. Dr Abdurrahman As Segaf, M. Ag dan Dr. Sumedi,M. Ag, dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar kesarjanaan Strata 3 (S3) dalam Ilmu Agama Islam. Penelitian ini dilaksanakan sekitar dua tahun, mulai tahun 2018 sampai awal tahun tahun 2021. Pembelajaran Manq?liy atau Pembelajaran Ij?zah merupakan salah satu bentuk variasi dalam transmisi ilmu pengetahuan dalam khazanah keilmuan Islam klasik. Secara mutawâtir model ini telah diyakini sebagai sebuah mekanisme yang mapan dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Namun demikian dalam perkembangannya,mainset pembelajaran manq?liy ini terus berkembang, tidak saja menyangkut hal-hal yang bersifat esensial, namun merambah sampai pada hal-hal lainnya, sehingga bermunculan pro kontra antarpihak tentang siapakah sebenarnya pemegang otoritas keilmuan dan bagaimanakah ilmu pengetahuan itu bisa dikatakan manq?liy. Persoalan di atas menjadi semakin kompleks tatkala entitas manq?liy ini dikaitkan dengan politik identitas. Dengan menggunakan teori habitus Pierre Bourdieau, penelitian ini bertujuan untuk melihat proses terbentuknya perilaku distingsi yang menjadi dasar bagi pola pendisiplinan identitas jamaah LDII. Kemudian teori pembelajaran digunakan untuk melihat proses dibangunnya mainstream berorganisasi LDII dan metamorfosis identitas mereka melalui praktek sosial (Social Praktics). Lebih jauh dari itu, penelitian ini berusaha menganalisis argumen LDII dalam mengeksploitasi konsep manq?l dalam upaya mendisiplinkan identitas para jamaahnya. Metode kualitatif-interpretatif penulis anggap lebih relevan digunakan demi tercapainya maksud penelitian diatas. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam (In Depth Interview), dengan teknik wawancara semi terstruktur dikombinasikan dengan observasi partisipasif dan studi pustaka. Sepanjang penelitian ini dilakukan, hasil penelitiannya dapat disampaikan sebagai berikut : Pertama, Pembelajaran manq?liy merupakan media habituasi perilaku distingsi yang menjadi dasar bagi pola pendisiplinan identitas jamaah LDII, berupa 3 rukun mainstream LDII kepada para jamaahnya, yaitu ilmu manq?l, imâmah dan jamâah dan koin kontribusi. Koin kontribusi terdiri dari dua macam, yaitu koin generus dan koin haram merokok. Kedua, Dalam mainstream LDII, menjadi jamaah LDII merupakan konsekuensi wajib bagi seorang muslim untuk mengimplementasikan nilai-nilai ajaran islam, khususnya berkaitan dengan takl?f manq?l dan imâmah dan jamâah. Representasi ajaran Islam secara ideal hanya mampu dicapai jika seseorang hidup dalam ranah jamaah kaum muslimin (jamaah LDII). Ketiga, Entitas manq?l dieksploitasi LDII dalam upaya politis mengkristalkan identitas organisasi di panggung kehidupan sosial dan kekuasaan Negara yang dikemudian hari diharapkan mampu menjadi modal utama dalam mewujudkan kepentingan dan cita-cita para elit organisasi. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - pembelajaran behaviorisme; pembelajaran ijazah; habitus; LDII M1 - skripsi TI - POLITIK IDENTITAS DAN MODEL PEMBELAJARAN MANQULIY DI LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA AV - restricted EP - 283 ER -