%0 Thesis %9 Skripsi %A Sofia Nur Laily, NIM.: 16120023 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2021 %F digilib:50654 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kerajaan Blambangan, Islamisasi, Syekh Maulana Ishaq, Walisongo %P 77 %T PERAN SYEKH MAULANA ISHAQ DALAM ISLAMISASI KERAJAAN BLAMBANGAN TAHUN 1434 – 1443 M %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50654/ %X Syekh Maulana Ishaq adalah seorang wali periode pertama dan merupakan adik dari Syekh Maulana Ibrahim as-Samarqandi. Ia sengaja datang ke Pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam. Pada tahun 1434 M Syekh Maulana Ishaq mendatangi Sunan Ampel di Surabaya yang juga masih saudaranya. Ia mengarahkan Syekh Maulana Ishaq untuk menyebarkan Islam di daerah timur Pulau Jawa tepatnya di Kerajaan Blambangan, yang pada waktu itu dipimpin oleh Prabu Menak Sembayu. Bertepatan dengan itu Kerajaan Blambangan terkena wabah penyakit yang memakan banyak korban bahkan puteri Prabu Menak Sembayu yakni Dewi Sekardadu terjangkit penyakit tersebut. Syekh Maulana Ishaq adalah satu-satunya tokoh yang berhasil menyembuhkan Dewi Sekardadu dari wabah penyakit yang menimpanya. Prabu Menak Sembayu kemudian menikahkan Syekh Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu karena is berhasil menyembuhkan puterinya. Pernikahan itulah yang menjadi titik awal perjalanan dakwah Syekh Maulana Ishaq dalam mengenalkan ajaran Islam di Kerajaan Blambangan. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sejarah Kerajaan Blambangan, biografi Syekh Maulana Ishaq dan usaha-usaha Syekh Maulana Ishaq dalam islamisasi di Kerajaan Blambangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan biografis dan sosiologis serta menggunakan teori peran. Sebagai penelitian sejarah maka digunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap, yaitu: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Proses islamisasi yang dilakukan Syekh Maulana Ishaq di Kerajaan Blambangan dengan memasukkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan rakyat Blambangan. Syekh Maulana Ishaq mengajarkan rakyat Blambangan agar memperhatikan apa yang mereka konsumsi dan kebiasaan-kebiasaan mereka untuk lebih peduli tentang kebersihan, sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agama Islam, karena faktor utama terjadinya wabah penyakit tersebut adalah pola hidup rakyat Blambangan yang jauh dari kebersihan. %Z Pembimbing: Zuhrotul Latifah, S.Ag, M.Hum,